Jacob Utama Dirikan Universitas

CY9oOapVAAAedofRADIO SUARA WAJAR – Tidak mau ketinggalan dengan  Frans Seda,  PK Ojong, IJ Kasimo, Jacob Utama mendirikan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang berlokasi di Gading Serpong, Tangerang, membangun menara (tower) ketiga. Ground breaking menara ini diadakan Senin (18/1).

Menara ketiga kampus UMN akan memiliki 18 lantai dengan ketinggian hingga 80 meter. Menara ini dapat menampung lebih dari 5.000 mahasiswa dan ditargetkan rampung pada Agustus 2017. Menara ini mengusung konsep hemat energi. Banyak ruang terbuka menggunakan ventilasi udara alam yang masih sejuk sehingga penggunaan AC dikurangi.

Kampus baru UMN ini, seperti dilansir Kompas.com, akan menggunakan double skin yang memungkinkan pengelola gedung mengendalikan intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke ruangan sehingga ruangan dingin dan terang. Menara ini juga menggunakan roof garden sehingga kampus UMN tetap asri dan udara tetap sejuk. Cerobong-cerobong udara memanfaatkan perbedaan tekanan udara dan membuat basement tak perlu lagi menggunakan kipas listrik.

Kampus baru UMN akan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium Program Studi Teknik Fisika, Teknik Elektro, Teknik Arsitektur, dan Lecture Theatre. Juga sarana olahraga indoor, di antaranya lapangan basket, lapangan futsal, dan lapangan bulu tangkis.

CY_1LB-UAAAUT0W

Mengapa mendirikan UMN?

Irwan Oetama, Komisaris Kompas Gramedia dan Komisaris Utama PT Medialand, menjelaskan, Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia dan juga pendiri UMN, selalu peduli dengan UMN.

”Pak Jacob selalu mengatakan bahwa beliau dulu seorang guru. Demikian juga Pak PK Ojong dan Pak IJ Kasimo. Seorang romo kemudian memberikan nasihat kepada Pak Jacob bahwa guru sudah banyak, tetapi yang menjadi wartawan masih sedikit. Karena itu, Pak Jacob memilih menjadi wartawan. Setelah mengelola perusahaan Kompas Gramedia, Pak Jacob selalu menempatkan diri sebagai wartawan, bukan pengusaha,” papar Irwan Oetama, salah satu putra Jacob Oetama.

”Di usia senjanya, Pak Jacob berpikir sudah waktunya beliau juga memiliki universitas. Teman-temannya, yaitu almarhum Pak Frans Seda mendirikan Universitas Katolik Atma Jaya; almarhum Pak PK Ojong mendirikan Universitas Tarumanagara; almarhum Pak IJ Kasimo mendirikan LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen). Pak Jacob ingin mendirikan universitas. Beliau ingin ada sesuatu yang ditinggalkan untuk bangsa dan negara ini,” ungkap Irwan.

”Pak Jacob mengingatkan kami bahwa surat kabar, majalah, hotel, toko buku ada masanya. Pemiliknya bisa berganti. Tetapi, kepemilikan universitas tetap,” kata Irwan.

Jacob Oetama kemudian memanggil Teddy Surianto, menyampaikan keinginannya mendirikan universitas yang berbeda dan tidak umum.

Irwan menilai ayahnya mampu melihat jauh ke depan meski pada awalnya banyak yang bimbang dengan UMN. ”Tapi sekarang, lihatlah, perkembangan UMN sekarang luar biasa. Kalau Pak Jacob datang ke UMN, pasti beliau menangis bahagia,” katanya.

”UMN adalah universitas yang universal, tidak menonjolkan agama dan etnis tertentu. Salah satu kelebihan UMN adalah kampus ini bersih dan ini salah satu warisan pendiri Kompas Gramedia,” ujar Irwan.

Dia meminta pengelola UMN agar menjaga cita-cita pendiri Kompas Gramedia, menjaga agar semua tetap kompak dan tidak terpecah.

 

861 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *