Wolfranus Yohanes Haryo Yudanto: Mengabdi dengan Integritas, Dari Misdinar hingga Pemimpin Gereja
SUARAWAJARFM.Com, BANDARLAMPUNG — Wolfranus Yohanes Haryo Yudanto, atau yang akrab disapa Yuhanto, adalah sosok yang penuh inspirasi, menggabungkan dedikasi dalam dunia profesional dengan komitmen tinggi dalam pelayanan gereja dan spiritualitas. Perjalanan hidupnya, yang penuh dengan tantangan dan pembelajaran, menggambarkan bagaimana keyakinan dan kerja keras dapat membentuk kehidupan yang penuh makna.
Masa Kecil yang Menginspirasi
Lahir di Yogyakarta, Yudanto mengingat masa kecilnya yang dipenuhi dengan aktivitas keagamaan di Gereja Jetis. Menjadi seorang misdinar (petugas altar) sejak usia dini, ia merasakan panggilan untuk lebih terlibat dalam kegiatan gereja.
“Masa kecil saya sangat dekat dengan dunia gereja, dan itu menjadi fondasi yang kuat bagi saya,” kenang Yudanto seperti dikutip dari Program Potret Radio Suara Wajar Bandar Lampung, Minggu (27/10/2024).
Meskipun sempat memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di seminari, ia mengakui bahwa usia yang masih muda pada saat itu menjadi penghalang. Namun, dorongan untuk terlibat lebih dalam dalam kehidupan spiritual tetap membara dalam dirinya.
Ayahnya, Kangjeng Raden Mas Tumenggung Harya (K.R.M.T.H) Projodiningrat, seorang tokoh Katolik yang aktif dalam kegiatan gereja dan politik, juga menjadi inspirasi besar dalam hidupnya.
“Ayah selalu memberi contoh bagaimana menjalani kehidupan dengan integritas, baik di gereja maupun dalam masyarakat,” ujar Yudanto, yang sangat menghargai nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya.
Pendidikan dan Awal Karier yang Menjanjikan
Pendidikan Yudanto dimulai di SD Tarakanita Bumijo 1 Yogyakarta, kemudian berlanjut ke SMP Pangudi Luhur, dan SMA De Britto Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma dengan jurusan Ekonomi. Perjalanan pendidikan yang dilalui Yudanto memberikan landasan kuat untuk memasuki dunia profesional.
Memulai kariernya dari bawah, Yudanto bergabung dengan sebuah perusahaan sebagai tenaga helper. Tak lama setelah itu, berkat dedikasi dan kerja keras, ia mengalami kenaikan jabatan yang signifikan.
“Karier saya dimulai dari posisi yang sangat sederhana, tetapi saya selalu berusaha memberikan yang terbaik,” kata Yudanto yang telah berpindah lokasi kerja dari Tegal, Solo, hingga akhirnya menjabat Area Manager di kantor pusat di Semarang. Selanjutnya, ia dipromosikan menjadi Sales Manager di Padang, dan akhirnya dimutasi ke Bandar Lampung.
Perjalanan karier ini menggambarkan perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh dengan pencapaian.
Transformasi dari Dunia Bisnis ke Pelayanan Gereja
Meskipun sukses di dunia bisnis, kehidupan Yudanto mengalami transformasi besar setelah memasuki masa pensiun. Saat ini, ia aktif terlibat dalam kegiatan lingkungan Santa Anna, Stasi Santo Petrus Kedaton, Bandar Lampung, Keuskupan Tanjungkarang. Dia juga aktif di Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) dan Kerawan Keuskupan Tanjungkarang.
Keterlibatannya dalam pelayanan gereja membawa perspektif baru dalam dirinya. “Mengelola gereja berbeda dengan mengelola perusahaan. Di sini, saya belajar banyak tentang kepemimpinan yang tulus dan bagaimana melayani dengan sepenuh hati,” ujar Yudanto, yang kini menekuni peran sebagai pengurus di lingkungan gereja.
Tantangan dalam pelayanan gereja memberikan pelajaran berharga tentang empati dan kejujuran dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Pelayanan bukan sekadar tugas, tetapi panggilan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama,” tambahnya.
Keajaiban Iman yang Menguatkan di Tengah Ujian
Salah satu momen yang sangat berkesan dalam hidup Yudanto terjadi saat ia menghadapi masalah besar dalam kariernya di Padang. Menghadapi tantangan besar yang hampir membuatnya putus asa, Yudanto menggantungkan harapan pada doa dan keyakinannya kepada Tuhan dan Santo Antonius.
“Saya merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya, dan itu memberi saya kekuatan untuk melewati masa-masa sulit,” kenangnya.
Peristiwa ini semakin memperkuat keyakinannya bahwa iman dan doa adalah sumber kekuatan yang tak ternilai.
“Saat merasa tidak ada jalan keluar, saya selalu percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan, meskipun kadang-kadang kita harus melalui ujian yang berat,” kata Yudanto dengan penuh keyakinan.
Pengalaman spiritual ini membentuk pandangannya bahwa dalam hidup, kita harus selalu menyerahkan diri kepada Tuhan, karena hanya dengan iman yang teguh segala masalah dapat teratasi.
Kisah Cinta yang Penuh Dukungan dan Kepercayaan
Di balik kesuksesan dan perjalanan hidupnya, ada sosok yang selalu mendukung Yudanto, yaitu istrinya, Maria Evarista Retno Sawitri. Retno mengenang bagaimana ia pertama kali tertarik pada Yudanto karena penampilannya yang tegap dan komitmennya dalam berbagai organisasi.
“Saya melihat Yuhanto sebagai sosok yang sangat pekerja keras dan jujur. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi nilai-nilai yang kami junjung tinggi sama,” ujar Retno.
Retno mengungkapkan bahwa meskipun ada perbedaan dalam latar belakang keluarga mereka, Yudanto selalu menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang besar terhadap keluarganya.
“Dia adalah suami yang selalu mendukung saya dan keluarga. Kami saling bergantung satu sama lain, dan itu membuat hubungan kami semakin kuat,” tambahnya.
Pentingnya Spiritualitas dalam Kehidupan Sehari-hari
Yudanto juga melihat pentingnya membangun kesadaran spiritual di kalangan generasi muda. Menurutnya, meskipun banyak orang muda merasa sudah cukup dengan pencapaian mereka sendiri, seringkali mereka lupa bahwa segala keberhasilan yang diraih merupakan berkah dari Tuhan.
“Generasi muda harus menyadari bahwa segala yang mereka miliki, termasuk pencapaian mereka, adalah hasil dari berkat Tuhan. Kita harus menjaga hubungan dengan Tuhan dan tidak pernah merasa terlalu mandiri,” pesan Yudanto.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan diri dan kesadaran akan kekuatan yang lebih besar dalam hidup.
“Pencarian spiritual adalah perjalanan yang terus berlangsung, dan kita harus terus belajar dan berdoa untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Dedikasi dan Keyakinan yang Membawa Berkat
Perjalanan hidup Wolfranus Yohanes Haryo Yudanto adalah bukti nyata dari kekuatan iman, dedikasi, dan kerja keras. Dari seorang misdinar kecil di Yogyakarta hingga menjadi seorang pemimpin dalam gereja dan dunia bisnis, Yudanto menunjukkan bahwa dengan keyakinan dan semangat yang tulus, segala tantangan dalam hidup dapat diatasi. Sebagai seorang suami, ayah, dan pemimpin komunitas, Yudanto terus menginspirasi banyak orang untuk hidup dengan integritas, penuh kasih, dan selalu bergantung pada Tuhan.***