Jejak Inspiratif F. Joko Winarno: Tiga Dekade Dedikasi di SMA Xaverius Bandar Lampung

F. Joko Winarno.
SUARAWAJARFM.Com, BANDARLAMPUNG — Di tengah suara riuh kehidupan sehari-hari Bandar Lampung, terdapat sosok tenang namun berpengaruh: F. Joko Winarno. Dengan langkah tegas dan senyum ramah, ia telah mengukir namanya selama 30 tahun di SMA Xaverius Bandar Lampung, bukan hanya sebagai guru matematika, tetapi sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.
F. Joko memulai perjalanan hidupnya dengan cita-cita sederhana di bidang pertanian. Namun, di balik layar, ada panggilan yang lebih kuat menantinya. “Saya tidak pernah membayangkan menjadi guru,” ujarnya, mengenang masa-masa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Keputusan untuk mengajar bukan hanya mengubah hidupnya, tetapi juga memberikan dampak mendalam pada ratusan siswa yang dia didik.
Menjadi kepala sekolah di SMA Xaverius bukanlah langkah yang diinginkannya. “Saya menolak tawaran itu hingga lima kali,” katanya, mencerminkan keraguan yang dialaminya. Namun, tanggung jawab memimpin menjadi bagian tak terpisahkan dari dedikasinya terhadap pendidikan. “Ini adalah kewajiban, bukan ambisi pribadi,” tegasnya, menunjukkan integritas dan komitmennya.
Selama pandemi, F. Joko menghadapi tantangan yang tak terduga. Pembelajaran online mendadak menjadi solusi, dan di sinilah kepemimpinannya diuji. “Kami beradaptasi dengan cepat, meski tanpa panduan yang jelas,” kenangnya. Di tengah ketidakpastian, dia memastikan bahwa para guru tetap hadir untuk mendukung siswa, sebuah keputusan yang mencerminkan ketangguhan dan rasa tanggung jawabnya.
Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, F. Joko percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. “Siswa harus terlibat dalam pengembangan teknologi di sekolah,” ungkapnya, menunjukkan bahwa pendidikan masa kini memerlukan sinergi antara guru dan siswa. Melalui pendekatan ini, dia berupaya mengembangkan potensi dan kebutuhan masing-masing siswa.
Bagi F. Joko, pendidikan bukan hanya soal akademis. “Karakter yang baik adalah fondasi penting,” ujarnya, menekankan bahwa pengembangan karakter harus menjadi prioritas. Keyakinan ini mendorongnya untuk mendidik siswa tidak hanya untuk pintar, tetapi juga untuk menjadi individu yang berintegritas.
Di akhir perbincangan, F. Joko menyampaikan harapannya untuk masa depan SMA Xaverius. “Komitmen pada pendidikan yang humanis harus selalu diutamakan,” tuturnya. Dengan dedikasi yang tak pernah pudar, ia tidak hanya mengajar matematika; ia menginspirasi generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter. Dalam setiap langkahnya, F. Joko Winarno adalah contoh nyata bagaimana satu individu dapat membawa perubahan besar di dunia pendidikan.
Kisah F. Joko Winarno adalah perjalanan seorang pendobrak yang mengajak kita semua untuk merenungkan kembali arti pendidikan, dedikasi, dan transformasi. Di tengah tantangan, ia terus berjalan, meninggalkan jejak inspiratif bagi banyak orang di sekitarnya.***