Polresta Bandarlampung Terima Lima Laporan Orang Hilang

79dery kasatreskrim

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya

RADIO SUARA WAJAR – Kepolisian Resor Kota Bandarlampung menerima sebanyak lima laporan terkait dengan orang hilang yang diduga terlibat dalam gerakan radikal.

“Ada lima laporan. Namun, hanya satu yang meninggalkan pesan agar tidak dicari karena tidak akan pulang lagi,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya di Bandarlampung, seperti dilansir antaranews.com, Selasa (19/1).

Menurut dia, laporan itu masih dalam penyelidikan sehingga terkait motif kepergian mereka belum teridentifikasi. Terkait dengan dugaan bergabung dengan kelompok berpaham radikal, Dery mengatakan bahwa masih menyelidikinya. Namun, kemungkinan indikasi itulah yang menyebabkan mereka meninggalkan rumah.

“Intelijen kami masih melakukan pendataan mengenai orang hilang yang dimungkinkan bergabung dengan gerakan radikal,” katanya.

Ia menyebutkan setidaknya sekitar 10–16 orang atau keluarga yang menghilang. Namun, di polresta baru lima pengaduan yang masuk.

“Ini termasuk PNS Dishub Bandarlampung dan dosen salah satu universitas negeri di Lampung,” ujarnya lagi.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan pengembangan dan keterangan baru bisa didapatkan dari pihak keluarga pelapor mengenai kehilangan mereka.

Sebelumnya, seorang pegawai negeri sipil Dinas Perhubungan Kota Bandarlampung dilaporkan hilang oleh keluarganya setelah 1 bulan lebih pergi dari rumahnya di Jalan Kelengkeng 10 Perumahan Way Huwi, Lampung Selatan.

“Karena sudah 1 bulan Nirma Thano menghilang, saya lapor ke Polda Lampung sebagai orang hilang, dan hari ini resmi dilaporkan,” kata Syarif Husin, ayah mertua PNS yang dilaporkan hilang itu, di Bandarlampung, Senin (18/1).

Sebelum menghilang Nirma Thano (29), kata dia, PNS Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Bandarlampung dengan pangkat III B ini sering mengikuti kegiatan sosial sehingga pihak keluarga tidak ada rasa curiga dengan tingkah lakunya yang rajin beramal mengingat yang dilakukan dianggap baik.

Namun, pada pertengahan tahun 2015, dia mulai bersikap aneh terutama sebelum kepergiannya. Informasi dari rekannya yang sering membaca status media sosial milik Nirma Thano terdapat tulisan miliknya yang mengungkapkan bahwa ibadah salat tidak diperlukan lagi karena sedekah yang paling utama.

 

888 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *