Wagub Lampung Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke 87
BANDAR LAMPUNG, RADIO SUARA WAJAR — Pemuda Indonesia harus ambil bagian dalam penanggulangan musibah kabut asap dan gerakan menjaga keseimbangan iklim. Yakni melalui pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri dalam rangka upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 di Lapangan KORPRI Bandar Lampung, (28/10/2015).
Dalam upacara yang mengusung tema Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu Untuk Bumi ini, Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Imam Nahrawi dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri mengajak para pemuda Indonesia untuk menjaga tanah air sebagai bagian penting dari komponen bumi demi keberlangsungan masa depan generasi penerus bangsa.
“Salah satu ikrar dalam Sumpah Pemuda adalah satu tanah air, tanah air Indonesia. Poin ini memberikan tekanan yang sangat kuat kepada pemuda akan pentingnya menjaga tanah air demi keberlangsungan masa depan generasi penerus kita”, ajaknya.
Diinformasikan oleh Karo Humas dan Protokol Bayana dengan didampingi Kabag Humas Heriyansyah, Wakil Gubernur juga turut memberikan penghargaan kepada Pemenang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dan Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2015.
Yakni Juara 1 Bidang Kepeloporan Pengelolaan SDA dan Lingkungan oleh Suhendi dari Kabupaten Pesawaran, Juara II diraih oleh Masrudin dari Lampung Utara dengan Bidang Kepeloporan Seni Budaya dan Pariwisata serta Juara III diraih oleh Asep Mukmin dari Way Kanan dengan Bidang Kepeloporan Pengelolaan SDA dan Lingkungan.
Bachtiar juga menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia disuguhi fenomena baru tentang berubahnya pola relasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi. Sehingga diharapkan melalui gerakan revolusi mental yang digagas oleh Presiden Jokowi para pemuda Indonesia memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih sesuai dengan akal sehat.
Selain itu, Bachtiar mengatakan, pemuda harus berperan aktif dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena dengan demografi Indonesia maka para pemuda Indonesia berpeluang besar menguasai pasar ASEAN. “Berdasarkan catatan BPS 2013 menyebutkan usia produktif sebanyak 118,9 juta jiwa. Angka tersebut tentu lebih unggul jika dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya”, jelasnya.
Bachtiar juga mengingatkan agar Peringatan Sumpah Pemuda merupakan sebuah momentum sejarah yang patut dikenang, direfleksikan, dipelajari, diteladani dan disemaikan spiritnya demi kebangkitan para pemuda Indonesia.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 membuktikan bahwa pemuda Indonesia telah mengawali sebuah perubahan besar untuk bangsa dan negara. Tekad dan keberanian pemuda telah menginspirasi dan menguatkan persatuan dan kesatuang bangsa jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dideklarasikan.
Dalam acara tersebut turut hadir anggota Forkompimda Lampung serta sejumlah kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Pemuda.***
Reporter : Robert