Gereja India Menanggapi Situasi Zaman
RADIO SUARA WAJAR – Para uskup India dan pejabat tinggi Gereja akan membahas bagaimana Gereja lokal dapat mengatasi tantangan yang mempengaruhi Gereja dan negara. Sekitar 180 uskup India menghadiri pertemuan ini.
Ketua Presidium Konferensi Waligereja India Kardinal Baselios Cleemis Trivandrum saat berbicara dalam sidang pleno dua tahunan yang dimulai pada 2 Maret di kota Bengaluru bagian selatan mengatakan bahwa tantangan pertama datang “dari dalam” Gereja, dan kedua mengacu pada apa yang mereka hadapi sebagai sebuah negara sekuler.
Para uskup akan mencari cara “mendedikasikan diri melayani umat agar memiliki iman yang kuat kepada Tuhan. Mereka juga akan membahas tantangan untuk hidup bakti, umat Katolik pindah ke sekte Pantekosta, peran kaum awam dan keluarga dalam misi Gereja serta bekerja menjadi Gereja yang berpihak pada orang miskin.
Para uskup juga akan membahas sekularisme, pluralitas budaya dan perlunya dialog antaragama yang lebih baik di negeri ini, kata kardinal. Kelompok garis keras Hindu telah dituduh memicu iklim intoleransi terhadap agama-agama minoritas.
Tanpa menyebut partai politik atau organisasi, Kardinal Cleemis mengatakan pluralisme “adalah budaya bangsa kita dan jika menghadapi tantangan, kita hendaknya menghadapinya secara bersama-sama” membantu negara.
Wakil ketua Konferensi Waligereja India, Uskup Agung Trichur Mgr Andrew Thazhath, mengatakan bahwa tantangan negara, termasuk kemiskinan, penyakit dan buta huruf.
Sekjen Konferensi Waligereja India, Uskup Agung Agra, Mgr Albert D’Souza mengatakan Gereja merupakan sebuah tubuh rohani dan organisasi sosial. (ucannews)