Aksi Demo Damai, Solidaritas Korban Pelangaran HAM Papua

Sejumlah Biarawan/wati turut aksi demo damai di depan Kantor DPR, Kamis (10/12)
RADIO SUARA WAJAR – Memperingati hari HAM sedunia yang tepatnya pada 10 Desember 2015 puluhan masyarakat yang tergabung dalam SKP, FIM, GMKI, dan Keuskupan Katholik mendatangi gedung putih DPR Papua, dengan membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang bertuliskan “Bapak DPR Papua jangan hanya diam saja, ko punya rakyat ada di bunuh, ko duduk di kursi karena rakyat”, perayaan HAM papua menuntut janji bapak presiden RI untuk memerintahkan Komnas HAM Ri segera mendorong KPP HAM yang sudah di bentuk untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku penembakan di Paniai.
Demo yang di pimpin langsung oleh Peneas Lokbere dan di ikuti sekitar 150 orang dari berbagai kalangan melakukan aksi dengan saling bergantian mengutarakan orasinya, dalam orasinya dikatakan bahwa menghentikan himpunisasi aparat keamanan pelaku pelangaran HAM di papua, DPRP mengawal tim KPP HAM yang sudah dibentuk pada tanggal 15 Oktober agar tim ini bekerja untuk mengungkap para pelaku, segera melakukan segala upaya agar korban penembakan di Paniai mendapat keadilan, dan bapak dan ibu yang terhormat adalah wakil rakyat sehingga berkewajiban menjalankan fungsinya untuk membela rakyat bukan untuk kepentingan partai.
Seperti dirilis beritalima.com, Kamis (10/12), turut menerima aksi demo dari DPR Papua; Ketua DPRP, Wakil ketua III DPRP, dan beberapa anggota dari berbagai komisi baik komisi I, dan IV. Adapun tanggapan yang di berikan oleh ketua DPRP kepada sejumlah pendemo yaitu, pihaknya akan meneruskan aspirasi yang di sampaikan, Ia juga membenarkan bahwa DPR adalah bagian dari rakyat papua, dan pejabat yang memperjuangkan kasus Paniai pada tanggal 8 Desember 2014 sampai dengan sekarang.
Lebih lanjut Yunus juga mengatakan bahwa anggota DPRP tidak pernah bekerja untuk partai tetapi selalu bekerja untuk rakyat, namun diatas langit masih ada langit yang mempunyai wewenang untuk mengungkap kasus tersebut, ditegaskan olehnya bahwa ada pihak yang lebih berhak untuk menjelaskan ini semua.
Selanjutnya aksi demo di sertai dengan pembakaran lilin di halaman kantor DPR Papua,dengan di ikuti oleh anggota DPRP dan semua masa demo, pembakaran lilin ini sebagai symbol menghormati mereka yang telah menjadi korban pelangaran HAM di Papua.