Renungan Harian Kamis, 17 September 2015
Kamis, 17 September 2015
Hari Biasa Pekan Biasa XXIV
Injil: Luk 7:36-50
RENUNGAN:
Dalam bacaan Injil hari ini, Simon orang Farisi itu menghakimi Yesus, walaupun masih dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menyentuh-Nya ini; tentu Ia tahu bahwa perempuan itu seorang berdosa” (Luk 7:39). Kelihatannya Yesus Sang Hakim Abadi yang dihakimi namun sebenarnya orang-orang yang berada di sekeliling-Nya. Orang-orang seperti Simon Farisi gagal, sedangkan orang-orang seperti “perempuan berdosa”justeru lulus diuji dengan baik.“Dosamu telah diampuni. Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan damai!” (Luk 7:48,50).
Kegagalan Simon, si orang Farisi yang nampak saleh adalah suatu peringatan bagi kita semua. Di sini diperlihatkan bahwa secara fisik dekat dengan Yesus tidaklah cukup, juga tidak cukuplah kita dinamakan sebagai orang-orang Kristiani, atau melakukan hal-hal baik bagi Allah dengan seringnya kita muncul dalam gereja-Nya. Simon duduk di samping Yesus, namun secara spiritual dia kehilangan berkat yang besar itu.
Sebaliknya, “perempuan berdosa” tersebut sungguh membuat hati kita mengalami kedamaian. Perempuan itu menunjukkan kepada kita bagaimana memperoleh manfaat tanpa batas dengan mendekati Yesus. Dia mengenal Yesus dengan cara yang sama, dan dia mendekati Yesus dengan kasih serta tindakan penyembahan dan juga pertobatan yang tidak meragukan lagi. Lagipula dia menempatkan rasa percayanya secara total kepada-Nya.
Perempuan itu sama sekali tidak peduli dengan penghakiman penuh kesombongan yang diperagakan oleh para tokoh agama yang hadir pada perjamuan tersebut. Perempuan itu juga tahu kepada siapa Allah berpihak, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak menghasihi” (Luk 7:47).
DOA:
“Ya Tuhan Yesus, curahkanlah Roh-Mu sehingga diriku selalu sadar siapa yang boleh menghakimi, dan siapa sebenarnya Sang Hakim satu-satunya yang Mahatahu manakala aku harus melakukan sesuatu pada sesama. Amin.”