Gandeng UIN Raden Intan Lampung, Komisi HAK dan Kerawan Keuskupan Tanjungkarang Tebarkan Bibit Persaudaraan

Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) dan Kewaram Keuskupan Tanjungkarang, Romo Roy bersama mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung di Pastoran Paroki Margo Agung, Lampung Selatan.

Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) dan Kewaram Keuskupan Tanjungkarang, Romo Roy bersama mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung di Pastoran Paroki Margo Agung, Lampung Selatan.

SUARAWAJARFM.com, LAMPUNGSELATAN — Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) dan Kewaram Keuskupan Tanjungkarang bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung menggelar acara Ngopi Pay dan Bincang Bersama. Acara digelar di aula Gereja Katolik Santo Andreas Margo Agung, Lampung Selatan pada Jumat, 22 November 2019.

Ketua Komisi HAK dan Kewaram Keuskupan Tanjungkarang, Romo Roy mengatakan, kegiatan ini diawali dengan bincang-bincang bersama mengenai “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan”, dokumen Deklarasi Abu Dhabi.

“Lewat kegiatan yang dibalut dalam ngopi pay (ngopi bareng) dan bincang bersama ini kami mendorong kehidupan bertoleransi dan mengesampingkan perbedaan untuk mengajak pada perdamaian dan persaudaraan antara umat manusia,” kata Romo Roy.

Romo Roy berharap, kegiatan ini dapat menyatukan visi dan persepesi bahwa persaudaraan perdamaian dan kerukuan adalah panggilan dan perutusan setiap manusia. “Persaudaraan perdamaian adalah kebutuhan hidup!” tegas Romo Roy.

Sekretaris Fororum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung ini juga berharap, para peserta yang hadir dapat memberikan diri untuk menjadi duta damai. “Harapannya menjadi duta damai, kerukunan, cinta sehingga, membuat Lampung hari ini menjadi Lampung yang aman, damai, sejuk dan nyaman,” ucapnya.

Kemudian harap Romo Roy, lewat kegiatan ini kiranya dapat membangun narasi bersama, tentang perdamaian dan kerukunan untuk melawan berita hoax (bohong) yang cenderung memprovokasi, memecah belah dan menimbulkan konflik.

Tak cukup sampai disini kata Romo Kepala Paroki Margo Agung ini, “duta-duta perdamaia” kiranya intens mengadakan aksi bersama yang lebih menekankan pada sisi kemanusian dan membangun jaringan.

“Misalkan saja peduli kepada “kaum papa”, seruan perdamaian, lalu membentuk grup untuk melawan hoax, lalu bersinergi yang terintergasi dengan komunitas dan lembaga lain yang cinta damaian,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Dr. Sudarman, M.A menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya semua umat Islam dipanggil untuk bersaudara dengan semua makhluk hidup.

“Kami diminta bersaudara dengan segala makhluk. Dengan burung-burung di udara pun kami bersaudara, apalagi dengan saudara-saudara sekalian yang berbeda agama,” tuturnya.

Sebagai informasi, sebanyak 120-an orang hadir pada kegitan ini, diataranya dari: mahasiswa UIN Raden Intan, Gentiaras, UKM Katolik Unila, Itera, Darmajaya, PMKRI, KMKL, WKRI dan sejumlah anggota Komisi HAK dan Kerawam Keuskupan Tanjungkarang. Hadir juga juga perangkat desa, kepala desa yang diwakili sekcam, kepala dusun dan tokoh masyarakat setempat.***

Editor : Robert

617 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *