Renungan Harian Senin, 11 Desember 2017

Ilustrasi Yesus. Credits : Google

Ilustrasi Yesus. Credits : Google

Pekan Adven II

INJIL: Luk 15,17-26

17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” 21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” ? berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”

RENUNGAN:

Mana yang lebih mudah, menghakimi atau membebaskan? Dalam tradisi Kitab Suci, penyembuhan adalah tanda kuasa Allah. Dengan kata lain, orang yang mampu menyembuhkan dipandang sebagai orang yang dilimpahi kuasa Allah atau disertai Allah. Demikianlah penginjil Lukas menunjukkan bahwa kuasa Tuhan menyertai Yesus.

Namun bagi Yesus penyembuhan tidak hanya mengenai penyakit fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia: dosa atau penolakan atas kasih Allah. Manusia lumpuh, buta, tuli dan terbelenggu sehingga tak mampu mengenali kehadiran Allah dalam hidup. Dalam situasi ini Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah ”Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan“( bdk.Yes.35:4). Ia bukan hanya melakukan “hal – hal yang sangat mengherankan”, tetapi, lebih dari itu Ia menunjukkan bahwa di dalam Allah manusia dibebaskan dari dosa dan dibangkitkan untuk berjalan bersama Allah.

Penyembuhan yang dilakukan Yesus adalah sebuah pesan bagi setiap manusia bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan keselamatan manusia sungguh nyata. Berbahagialah kita yang berkenan menyambut kedatangan-Nya dan menerima Dia sebagai Juru Selamat. Kita siap-siap menyaksikan hal – hal yang sangat menakjubkan dalam dan bersama Yesus.

Pada masa adven ini kita bersama-sama diingatkan juga akan dosa dan tobat yang harus kita lakukan sebagai wujud iman kita kepada Allah. Kita orang beriman tetapi kita juga orang berdosa dan bukan orang suci yang tidak berdosa. Dengan bertobat berarti menunjukkan bahwa diri kita adalah orang yang percaya kepada Allah yang akan mengampuni dosa-dosa kita lewat Putra-Nya yang terkasih, Yesus Kristus. Dialah yang sekarang sedang kita rindukan dan nantikan kedatangan-Nya. Dan semoga dengan pertobatan yang kita lakukan sekarang ini sungguh menjadi persiapan yang pantas dan cukup untuk menyongsong Tuhan Yesus pada malam Natal, di mana kita bersama-sama merayakan kedatangan Sang Mesias, Imanuel ke dalam dunia ini. Dan semoga dengan penjelmaan Allah dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus banyak orang percaya dan datang kepada-Nya, banyak orang diselamatkan sehingga nama Allah semakin di muliakan di dunia ini.

DOA:

“Ya Tuhan Yesus Kristus, mampukan aku untuk mengenal kehadiran-Mu dalam kehidupanku dan sembuhkanlah aku orang yang berdosa ini. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.”***

Oleh : RP Thomas Suratno

984 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *