Renungan Harian, Senin, 01 Februari 2016
Senin Biasa
Injil: Lukas 4:26-39
Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa
8:26 Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea. 8:27 Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. 8:28 Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku.” 8:29 Ia berkata demikian sebab Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Karena sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi. 8:30 Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya: “Legion,” karena ia kerasukan banyak setan. 8:31 Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. 8:32 Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng gunung, lalu setan-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi itu. Yesus mengabulkan permintaan mereka. 8:33 Lalu keluarlah setan-setan itu dari orang itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. 8:34 Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah terjadi, mereka lari lalu menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. 8:35 Dan keluarlah orang-orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan mereka menjumpai orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu duduk di kaki Yesus; ia telah berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. 8:36 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu memberitahukan kepada mereka, bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah diselamatkan. 8:37 Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali. 8:38 Dan orang yang telah ditinggalkan setan-setan itu meminta supaya ia diperkenankan menyertai-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pergi, kata-Nya: 8:39 “Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu.” Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Renungan
Fenomena orang kerasukan setan atau roh jahat tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan anak-anak sekolah. Dalam moment tertentu di sekolah tertentu, ada sekian siswa yang kerasukan setan. Kalau kita lihat, nampaknya kebanyakan dari mereka yang dirasuki adalah para siswi. Kemudian diundanglah ahli-ahli pengusir setan untuk mengusir setan-setan dari para siswi. Ada yang berhasil, ada yang justru pengusir itu dilecehkan oleh setan.
Injil hari ini berkisah tentang orang Gerasa yang kerasukan legion. Kalau kita perhatikan, bukan Yesus yang mengusir legion itu, namun mereka sendiri yang meminta kepada Yesus supaya diijinkan untuk pindah kepada babi-babi yang ada di situ. Belum juga Yesus berbuat sesuatu, namun para setan sudah merasa terancam, dan dengan sendirinya memindahkan diri sendiri kepada babi-babi.
Kita bisa melihat sebenarnya kisah bagian ini menjelaskan dengan sangat ringkas bahwa tempat yang pantas untuk setan-setan adalah babi-babi. Jika kita mengerti babi sebagai makhluk yang najis, bahkan makanannya pun tidak layak untuk manusia, maka kisah berpindahnya legion dari orang Gerasa kepada babi-babi menunjukkan dengan jelas bahwa manusia bukan tempat yang layak untuk setan. Terlebih jika manusia itu sudah berjumpa dengan Yesus, memperoleh rahmat keselamatan yang dari pada-Nya. Orang Gerasa yang penuh dengan kuasa setan seketika menjadi terbebas karena Yesus yang hadir dihadapannya.
Dalam dunia dewasa ini, legion hadir tidak dalam bentuk yang menakutkan. Karena kecerdikannya, legion hadir dalam bentuk yang menarik dan bisa memuaskan hati seseorang. Sasaran utama legion saat ini adalah soal kepuasan rasa seseorang. Seseorang yang bisa membunuh temannya sendiri dan merasa puas, sesungguhnya legion sedang menguasai dirinya.
Apa yang masuk dalam tubuh kita, itulah yang menentukan siapa diri kita. Kalau kita makan makannan yang berlemak, kita akan berlimpah kolesterol. Kalau kita makan makanan yang mengandung banyak gula, kita akan menjadi pabrik gula. Demikian juga dalam kehidupan batin, jika setan-setan yang masuk dalam diri kita, maka kita menjadi kumpulan setan. Namun jika yang masuk dalam tubuh kita adalah sabda-sabda Tuhan, hidup kita akan dipenuhi kuasa Yesus. Dan seperti kita tahu, kuasa Yesus itu adalah kuasa kasih. Legion yang tidak mempunyai kasih pergi kepada tempatnya yang tidak ada kasih. Orang Gerasa yang memilihi hati untuk mengasihi, Yesus datang mebawa kasih dan sukacita yang lebih besar dari kuasa legion.
Tugas orang yang sudah dikuasai kasih adalah “Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu.”
Doa
Ya Tuhan, kuasa kasih-Mu lebih dahsyat dari pada kuasa legion. Sadarkanlah kami untuk senantiasa mengisi diri kami dengan hal-hal yang baik, terlebih mengisi hidup kami dengan sabda-sabda-Mu. Semoga dengan demikian, hidup dan perbuatan kami hanya Engkau yang menguasainya. Semoga kemerdekaan yang kami peroleh dari-Mu membawa kami untuk berani menjadi perwarta kasih-Mu dalam hidup kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, untuk selamanya.
Amin.