Desa Pare Rejo, Pringsewu Dicanangkan Sebagai Kampung Siaga Bencana 2017
PRINGSEWU, SUARAWAJARFM.com — Desa Pare Rejo, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu Dengan ditetapkan sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB) oleh Bupati Pringsewu Sujadi Saddat. Acara berlangsung di desa setempat, Selasa 03 Oktober 2017.
Keberadaan KSB sangat mendesak untuk menekan risiko korban makin tingginya bencana alam dan nonalam di sejumlah daerah, tak terkecuali di Lampung.
Provinsi Lampung termasuk daerah berpotensi rawan bencana alam dengan jenis bencana yang cukup beragam seperti tsunami, banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus hingga kebakaran.
“Oleh karena itu kami menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Lampung dan Kementerian Sosial yang telah menyetujui Pekon Parerejo sebagai KSB di Pringsewu,” kata dalam sambutannya.
Menurut Sujadi permasalahan penanggulangan bencana sangatlah kompleks, oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan masyarakat menjadi prioritas utama dalam mengurangi resiko bencana yang ditimbulkan terutama korban jiwa manusia.
“Datangnya bencana tidak dapat kita prediksi sebelumnya maka masyarakat di daerah lokasi bencana itulah yang akan menjadi pihak pertama dalam penanggulangannya, sedangkan pihak-pihak lainnya akan berperan saat pasca bencana bahkan akan terlambat datangnya karena situasi dan kondisi pada saat terjadinya bencana,” jelasnya.
Bupati berpesan kepada masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam Kampung Siaga Bencana, agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh.
“Karena pengetahuan dan keterampilan nantinya sangat berguna untuk menyelamatkan jiwa manusia dan meminimalisir korban,” pungkasnya.
Sementara itu Kadis Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengatakan permasalahan penanggulangan bencana sangatlah kompleks oleh karena itu menempatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana menjadi prioritas utama.
“Masyarakat menjadi pihak yang pertama dan utama dalam penanggulangan bencana sebelum datangnya bantuan pihak lain, karenanya kesiapsiagaan bukan saja harus disiapkan oleh Pemerintah melainkan juga masyarakat,” ungkapnya
Oleh karena itu kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan kapasitas kesiapsiagaannya atau antisipasi. “Peningkatan kapasitas masyarakat melalui peningkatan kualitas SDM yang memiliki kompetensi, pengorganisasian pranata lokal, standar operasional dan prosedur penanggulangan bencana menjadi indikator utama kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana,” kata mantan Kadis Kominfo Provinsi Lampung ini.
Pada tempat yang sama, Kepala Bidang Linjamsos, Maria Tamtina menjelaskan kegiatan ini dirintis untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Melalui peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan pendekatan, menempatkan masyarakat sebagai subyek dan obyek penanggulangan bencana, masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya merencanakan, melaksnakan dan mengendalikan sendiri upaya penanggulangan bencana,” jelas Maria Tamtina.
Sebagai informasi, hadir dalam upacara pencanangan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Zuhairi, nara sumber dari Kemensos RI, Drs. Suud juga para relawan sosial seperti Tagana, TKSK, PSM, LKS, Korwil PKH Irpangi, para Pendamping PKH, Sakti Peksos dan masyarakat Desa Pare Rejo.***
Reporter : Robert