Menteri Susi Silahturahmi dengan Nelayan Lampung

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada Puncak Peringatan HNSI di TPI Lempasing, Pesawaran, Sabtu 28 Mei 2016.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada Puncak Peringatan HNSI di TPI Lempasing, Pesawaran, Sabtu 28 Mei 2016. Foto : Tim Media MRF

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada Puncak Peringatan HNSI di TPI Lempasing, Pesawaran, Sabtu 28 Mei 2016.

BANDAR LAMPUNG, RADIO SUARA WAJAR — Gubernur Lampung Ridho Ficardo bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri Puncak Peringatan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang dipusatkan di TPI Lempasing, Pesawaran, Sabtu 28 Mei 2016.

Pada Peringatan hari jadi HNSI ke-43, Menteri Susi menyatakan bahwa era ilegal fishing telah usai. Karna Presiden Jokowi telah mengeluarkan Perpres perikanan tangkap masuk dalam list negatif investasi, dan telah menguatnya Undang-Undang Perlindungan Nelayan.

“Kita harus jaga Perpres ini, siapapun nanti Menterinya dan Presidennya Perpres ini harus nelayan jaga. Jangan biarkan orang asing ikut menangkap ikan. Biarkan nelayan Indonesia yang menangkap, dan orang asing yang membelinya. Kita tidak butuh bantuan orang asing untuk menangkap ikan,” kata Susi.

Susi juga mengingatkan HNSI harus independen, dan profesiobal memajukan kesejahtetaan masyarakat nelayan. HNSI juga diminta membuat satgas untuk menjaga metode tangkap ikan yang dilarang undang-undang, agar kelestarian laut dan populasi ikan terjaga dengan baik.

Gubernur Ridho dalam sambutannya menyatakan hal serupa. Ia menghimbau nelayan untuk menjaga kelestarian laut yang dimiliki Lampung. Karna pantai dan laut Lampung cukup panjang, dengan hasil laut melimpah dan bentangan pantai yang indah, sehingga harus mensyukuri kelebihan ini dengan cara menjaganya.

“Kita jaga keberlangsungan laut, untuk anak cucu kita. Putas, bom, bius dan lainnya sangat merusak keberlangsungan laut dan dilarang undang-undang. Lampung memiliki tiga bukaan pantai, yang sangat kaya hasil lautnya dan sangat indah pantainya. Pemerintah terus bergiat mengoptimalkan hasil laut kita dan keindahan alam Lampung,” ujar Ridho.

Dalam pengoptimalan hasil laut, dijelaskan Ridho, bahwa Pemprov telah bekerjasama untuk memasarkan hasil tangkap. Salah satunya memaksimalkan ikan kerapu untuk diekspor ke Hongkong. Dikatakannya pula Pemprov telah melakukan kerjasama dengan UNDIP untuk rencana strategis, yakni grand desain perikanan dan kelautan Provinsi Lampung.

Dilanjutkan Ridho, kerjasama tersebut menyangkut pula mengenai ekowisata dan pemetaan adanya fishing ground agar bisa diketahui potensi penangkapan daerah ikan yang optimal di Lampung serta treatment-treatment untuk menjaga keberlangsungan laut Lampung.

Demi mendukung kejayaan laut Lampung yang sejalan pula dengan misi Nasional, Ridho ungkapkan Pemprov akan membangun Akademi Perikanan di Provinsi Lampung.

“Kita sudah miliki sekolah menengah bidang kelautan dan perikanan. Jangan hanya berhenti disitu saja, harus ditingkatkan untuk membangun laut Lampung, Pemprov sudah menyiapkan lahan untuk membuat akademi perikanan” jelasnya.***

Reporter : Robert

 

953 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *