Renungan Harian, Kamis 12 Mei 2016

Kamis Paskah VII

Injil: Yohanes 17:20-26

17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. 17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. 17:25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; 17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Renungan

Dalam sebuah kesempatan dialog Kristiani, seorang umat mengajukan pertanyaan demikian, mengapa orang katolik membuat intensi dalam ibadat atau misa dengan nama dan ujud yang jelas? Bukankah Tuhan mengetahui apa yang kita perlukan?

Kemudian yang nara sumber menjawab dengan analogi surat menyurat. Ketika menulis surat, alamat yang jelas sangat diperlukan supaya surat dan isinya itu bisa sampai pada sasaran yang dituju dengan tepat, tidak berbelok-belok. Pengirim juga perlu mencantumkan nama dan alamat lengkap supaya jika hendak dibalas menjadi jelas hendak dibalas ke alamat mana. Jika semua jelas, yakni pengirim dan yang hendak dikirimi surat, hampir bisa dipastikan bahwa surat itu tidak akan salah sasaran.

Sama juga ketika kita kita sedang sakit kepala. Obat yang paling masuk akal kita minum saat itu adalah obat sakit kepala, bukan obat kuat, bukan obat pengencer darah, atau obat sakit perut. Siapa dan apa yang hendak dituju dari obat itu menentukan jenis obat mana yang diperlukan.

Demikian juga mirip-mirip dalam intensi doa. Namanya juga intensi, berarti ada maksud dan tujuan dari doa itu, doa itu doa yang spesifik entah tujuannya entah pengirimnya. Karena bentuknya intensi, maka diperlukan kejelasan apa yang sedang diintensikan dan untuk siapa intensi itu ditujukan. Menjadi sedikit aneh jika kita berintensi dalam misa misalnya, menyebutkan ‘berdoa untuk entah siapa yang disana, meninggal entah berapa lamanya’. Doa terasa menjadi sangat hambar dan tidak berasa. Padahal doa merupakan dimensi personal yang kaya rasa, kaya makna.  Kita yakin Tuhan sangat tahu apa yang kita perlukan, tetapi pertanyaannya apakah kita sungguh tahu apa yang kita sendiri perlukan?

Dengan menyebutkan secara spesifik intensi kita, hal itu menandakan kita tahu dan mengerti rahmat apa yang kita perlukan saat itu dari Tuhan. Perkaranya bukan Tuhan tahu apa yang kita perlukan, tetapi seberapa mengerti kita akan apa yang kita mohon pada Tuhan.

Hari ini Yesus ‘mengintensikan’ doa-Nya bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, bukan hanya untuk para rasul. Ada kesempatan Yesus berdoa khusus untuk para rasul, ada waktu pula Yesus berdoa untuk semua orang yang percaya kepada-Nya. Dalam arti tertentu Yesuspun juga menyebutkan dengan jelas kepada siapa doa-Nya diperuntukkan. Ketika khusus kepada para murid, Ia juga menyebutkan dengan jelas bahwa doa-Nya untuk para murid. Melalui penyebutan itu, Yesus tahu benar apa yang Ia minta kepada Bapa. Yesus juga tahu benar apa yang diperlukan oleh para murid. Kalau kita perhatikan detail, ada unsur yang berbeda yang dimohonkan kepada Bapa ketika berdoa bagi khusus para rasul dan ketika berdoa kepada semua orang yang percaya kepada-Nya.

Doa-doa Yesus terlihat panjang dan nampak berbelit-belit, nampak seolah boros kata dan waktu. Tetapi kalau kita lihat lebih dalam, doa Yesus yang panjang itu merupakan doa yang menyebut secara spesifik dan jelas apa yang Ia minta kepada Bapa. Doa Yesus tidak meraba-raba, tidak nglantur, doa Yesus tegas dan lugas. Maka, doa panjang atau pendek bukan menjadi perkara yang hendak disampaikan oleh penginjil. Yang lebih penting dari pada itu adalah Yohanes sekamin memperjelas kita bahwa Yesus sungguh tahu, mengerti, dan sadar akan apa yang Ia minta kepada Bapa.

Bagi kita, doa dan kerja merupakan dua hal yang berbeda namun sekaligus tidak dapat dipisahkan. Sangat Kristiani jika kita mengatakan dan menghayati bahwa karyaku adalah doaku. Namun sangat tidak kristiani jika kemudian kita tidak pernah mempunyai waktu khusus untuk duduk, diam, dan berdoa.

Yesus dalam Injil hari ini juga berdoa bagi kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Yesus sendiri yang menghantar kita melalui doa-Nya kepada Bapa. Sebagai murid-Nya, kita perlu meniru apa yang Yesus lakukan, yakni berdoa kepada Bapa dalam nama Yesus. Kita tidak pernah kehabisan kata-kata untuk berdoa. Doa kita bukan hanya ketika kita mengalami kesusahan, namun doa kita adalah bentuk perjumpaan personal yang konkret dengan Tuhan. Tuhan pasti tahu apa yang kita perlukan, namun doa kita bukan pertama-tama untuk itu. Kita berdoa karena kita adalah murid-murid Kristus, membangun relasi yang personal dengan Bapa dalam nama Yesus. Waktu doa bagi kita menjadi waktu yang senantiasa dirindukan untuk secara khusus hadir dihadapan Tuhan.

Doa

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk mampu mempunyai waktu untuk duduk, diam dan hening. Semoga kami berani sejenak menarik diri dari kenimatan duniawi dan mencecap sedikit kenikmatan surgawi dengan meluangkan waktu berdoa. Ajarilah kami untuk mempunyai ketekunan dalam membangun semangat doa ini. Tuhan, kami persembahkan seluruh hidup dan karya kami ke dalam tangan-Mu. Amin

 

1022 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *