Serangan Bom Paskah di Lahore

RADIO SUARA WAJAR – Seorang pejabat Gereja di Lahore mengecam serangan bom bunuh diri yang menargetkan orang Kristen di sebuah taman di kota Pakistan pada 27 Maret, yang menewaskan sedikitnya 72 orang.

Pendiri dan direktur Program TV Katolik yang berbasis di Lahore, Pastor Morris Jalal, menyatakan kesedihan atas ledakan Paskah itu, yang juga menimbulkan lebih dari 300 orang luka-luka.

Sebuah kelompok sempalan Taliban – Tehreek-i-Taliban Pakistan Jamaatul Ahrar – telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi di Taman Gulshan-e-Iqbal. Kelompok teroris mengatakan bahwa komunitas Kristen di Lahore adalah target mereka.

Di antara orang-orang yang tewas sejauh ini termasuk 29 anak-anak dan tujuh perempuan. Korban tewas diperkirakan akan bertambah.

Salah seorang warga setempat yang sedang bersama enam anak ketika ledakan terjadi mengatakan bahwa ia hampir tuli karena suara ledakan itu. Ia melihat  ada mayat tergeletak di mana-mana. Ia memperkirakan bahwa jumlah korban tewas lebih dari jumlah resmi yang dipublikasi.

Penyelidikan awal telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri adalah Yousaf Freed, 28, yang tinggal di sebuah madrasah di Lahore. Polisi mengatakan bom yang digunakan itu dengan berat sekitar 20 kilogram.

Ketua Menteri Punjab Shehbaz Sharif menyampaikan kesedihannya atas hilangnya nyawa dan telah mengumumkan tiga hari berkabung di seluruh provinsi itu. Sharif juga menyumbangkan darah saat mengunjungi Rumah Sakit Sheikh Zaid di mana 53 korban luka-luka akibat serangan itu.

Beberapa keluarga korban menentang pemerintah ketika para politisi mengunjungi rumah sakit yang penuh sesak dengan para korban.

Wakil kepala rumah sakit, Dokter Attiya Mehboob, mengatakan bahwa mereka telah menerima baik korban Kristen maupun Muslim. Lembaga Keamanan menerima informasi tentang serangan pada hari Paskah. Ia menambahkan bahwa para teroris bertekad menyebarkan ketakutan. (ucannews)

 

863 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *