Bisnis Sewa HP di Lapas Dibandrol Rp 500 Ribu

MENGURANGI-BAHAYA-PENGGUNAAN-HANDPHONE-BLOG

Ilustrasi

RADIO SUARA WAJAR – Penggunaan handphone (hp) di balik jeruji besi kembali menyeruak. Seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Kalianda, Lampung Selatan, membeberkan dugaan “bisnis” sewa alat telekomunikasi dengan banderol Rp 500 ribu per bulan.

Seperti dilansir tribunnews.com, Kamis (28/1), napi berinisial WR menuturkan, penggunaan HP oleh napi diperbolehkan dengan persetujuan dua syarat utama. Pertama, biaya sewa Rp 500 ribu per bulan. Syarat kedua adalah izin dari tamping atau napi yang ditunjuk oleh oknum petugas untuk menjalankan “roda bisnis” di hotel prodeo.

“Sebenarnya di sini (Lapas Kalianda) bisa bawa atau sewa handphone, tapi harus diketahui oknum Lapas. Tapi, oknum itu tidak langsung turun. Semua urusan biaya diatur oleh tamping sebagai orang kepercayaan oknum Lapas,” kata WR, kepada Tribun, Rabu (28/1).

Ia menambahkan, seorang tamping merupakan perpanjangan tangan oknum petugas, sekaligus bertugas mengurusi “bisnis” di suatu blok. Menurut WR, penggunaan HP di penjara sebenarnya supaya dapat berkomunikasi dengan keluarga saja. Sebab, banyak narapidana pasti juga merasakan rindu dengan keluarganya.

Meski ada “bisnis” sewa HP di penjara, WR mengatakan, bukan berarti setiap napi bisa melakukan transaksi. Hanya napi tertentu yang diperbolehkan memakai HP secara leluasa.

“Biasanya napi itu berduit dan bisa dipercaya,” ujarnya.

Bagi napi berkantong tipis dan belum dipercaya, sambung WR, tetap bisa menggunakan alat komunikasi tersebut.

“HP itu kan dibawa ke dalam sel. Jadi teman satu selnya bisa pinjam. Tapi, biasanya ada hitung-hitungan juga. Gak asal pinjam gitu saja,” paparnya.

Terpisah, PI yang merupakan mantan napi di Lapas Kalianda, membenarkan adanya “bisnis” sewa HP di balik jeruji besi. Meskipun dilarang secara tegas dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM, faktanya tak sedikit napi yang “bermain” ponsel di Lapas.
PI menuturkan, napi yang mengantongi “izin” penggunaan HP di Lapas, biasanya tidak terang- terangan menunjukkannya kepada seluruh napi. Karena dikhawatirkan terjadi kericuhan antarnapi di Lapas. Sebab, semua napi pasti tahu bahwa HP dilarang di dalam Lapas.

 

1077 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *