Renungan Harian, Jumat, 30 Oktober 2015

12196002_10204946126640657_2650497238500642552_nJumat, 30 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan Biasa XXX

Injil: Luk 14:1-6

Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, “Apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?” Mereka diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur pada hari Sabat?” Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

RENUNGAN:

Penampilan Yesus ternyata bisa memberikan kesan yang mencolok mata pada orang sezaman-Nya. Orang-orang yang berpegang teguh pada adat dan hukum nenek moyang merasa tersinggung dengan sikap Yesus. Tetapi, Yesus sendiri tidak merasa harus mengindahkan adat kebiasaan mereka apalagi mengakui perlakuan mereka terhadap orang-orang kecil dan tersisih.Yesus memiliki hati bagi orang-orang demikian.

Hal ini ditunjukkannya dengan memperlakukan orang yang dicap berdosa dalam suatu jamuan makan. Yesus tidak merasa harus menyingkirkan orang demikian, bahkan memberikan penyembuhan kepada orang yang busung air. Orang sakit dan lemah mendapatkan tempat dalam hati Yesus. Lalu bagaimana hal ini juga tercermin dalam pergaulan kita sebagi orang Kristen?

Penyembuhan merupakan prioritas karya Yesus. Ia memang Juru Selamat. Tentu bukan penyembuhan fisik yang menjadi perhatian-Nya melainkan terutama menyelamatkan orang yang menderita. Lihatlah penderitaan diubah menjadi jalan penyelamatan-Nya. Para murid di masa kini kiranya perlu memperhatikan gaya penyembuhan Yesus ini. Bagaimana, apakah hal itu mungkin kita lakukan?

DOA:

“Ya Bapa surgawi, perkenankanlah aku menjadi seorang saksi dari rahmat penyembuhan-Mu. Ajarlah aku untuk sabar dalam penderitaanku dan berilah aku keinginan untuk selalu terbuka bagi kuat-kuasa dan hasrat-Mu untuk membuat sesamaku memperoleh daya penyembuhan-Mu. Jadikanlah hatiku seperti hati Yesus Kristus, Putera-Mu terkasih. Amin.”

 

1867 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *