Renungan Harian Selasa, 13 Oktober 2015
Selasa, 13 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan Biasa XXVIII
Injil: Luk 11:37-41
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Ia masuk ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu heran melihat bahwa Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
RENUNGAN:
Apa yang kita dengar dalam firman hari ini Yesus mengkritik sikap orang-orang Farisi. Dalam pengajaran khusus-Nya kepada para murid, Yesus pernah mengingatkan mereka: “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi” (Luk 12:1).
Merenungkan sikap orang-orang Farisi tak lepas dari sikap kemunafikan mereka. Lalu kalau kita bandingkan dengan kondisi atau zaman kita, kemunafikan orang berkuasa menginspirasikan timbulnya demontrasi bahkan “pemberontakan”. Namun setiap generasi “pemberontak” dalam kurun waktu yang cukup singkat akan menjadi generasi para munafik juga.
Ingatlah, dulu ramai-ramai mereka demonstrasi di depan gedung parlemen pada tahun 1998 menentang segala macam KKN dan kemunafikan lainnya dari para penguasa saat itu, namun sekarang – setelah menduduki jabatan – sudah tidak ubahnya dengan mereka yang ditentang dan dikritisi oleh mereka sekian tahun lalu. Sungguh terlalu … mudah bagi orang-orang untuk melakukan demontrasi protes demi perubahan – “pemberontakan” – dengan mengutuk dan menghancurkan, tetapi dengan mudah pula melupakan tujuannya dan justru sekarang menjadi para munafik baru yang lebih handal.
Hampir setiap hari kita disuguhi pemberitaan tentang orang-orang dari dalam pemerintahan yang diadili dan dijebloskan dalam penjara. Pemandangan nyata yang memprihatinkan ada di depan mata kita. Dan kita tidak perlu berpura-pura terkejut melihat depresi dan rasa putus asa orang-orang muda kita karena mereka melihat secara jelas terjadinya berbagai macam pembodohan oleh mereka yang memegang kekuasaan dan pembiaran terjadinya dosa-dosa dalam masyarakat oleh mereka yang seharusnya bertugas untuk menjaga semua itu agar semakin sedikit/jarang terjadi.
Orang muda harapan bangsa (kita) janganlah diwarisi sikap-sikap munafik para penguasa. Jangan mereka dijadikan embrio-embrio “Farisi” untuk saat mendatang. Dan kita sendiri jangan menjadi “Farisi” yang dikritik Yesus, “Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan….” Jauhkan kepura-puraan dekatkan kejujuran. Bencilah kebencian dan kasihilah setiap orang. Buanglah kemunafikan yang dibenci oleh Tuhan….
DOA:
“Tuhan Yesus, buatlah kami menjadi pribadi-pribadi jujur yang selalu menjunjung kebenaran. Sadarkanlah kami akan bahaya-bahaya dari kemunafikan di mana-mana, namun janganlah juga biakan kami melupakan kemunafikan-kemunafikan kami sendiri. Ubahlah pikiran dan hati kami supaya sejalan dengan pikiran dan kehendak-Mu. Amin.”