Senjata Tradisional Lampung

Badik Lampung

2167---badik-lampung-(5)

Badik Lampung

Badik adalah senjata tradisional yang bisa dijumpai di sejumlah daerah di Indonesia. Selain Sulawesi Selatan (Sulsel), Lampung adalah daerah lain di tanah air yang memiliki warisan senjata tradisional badik. Terdapat kemiripan antara badik Sulawesi Selatan dan badik Lampung, seperti gagangnya yang bengkok, bilah yang asimetris dan meruncing, serta memiliki hiasan pamor atau bercak pada bilah (mata pisau) akibat percampuran bahan logam yang digunakannya. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menelusuri muasal kemiripan badik di dua tempat tersebut. Namun demikian, banyak yang berasumsi bahwa pada zamannya, Kerajaan Goa dan Bone-lah (sekarang wilayah Sulsel) yang datang memperkenalkan badik pada masyarakat di lingkungan Kerajaan Tulang Bawang (sekarang wialyah Lampung).

Berbeda dengan keris atau kujang, di kalangan masyarakat penggunanya, badik masih sarat dengan nilai-nilai ‘kejantanan’, di mana masih banyak di antara mereka yang selalu membawa badik dalam aktivitas sehari-hari. Jenis-jenis Badik Lampung: Menurut ukurannya, Badik Lampung bisa digolongkan ke dalam dua, yakni badik kecil dan Siwokh. Badik kecil umumnya memiliki bilahyang berukuran tidak lebih dari 11 cm, dengan lebar sekitar 2 cm. Sedangkan Siwokh, panjang mata pisaunya lebih dari 19 cm, dan lebarnya lebih dari 2 cm. Berdasarkan karakteristik bilahnya, yakni berlubang atau tidak berlubang, badik badik kecil maupun Siwokh memiliki istilah tersendiri, yakni Badik/Siwokh Bebai (perempuan) untuk yang berlubang, dan Badik/Siwokh Ragah (laki-laki) untuk yang tidak berlubang.

Bagi para peminatnya, badik tua/lama diyakini memiliki kualitas yang lebih baik. Salah satu indikator untuk mengujinya, yakni dengan cara menyentil ujung badik, di mana badik tua akan terdengar lebih nyaring dibandingkan dengan badik produksi masa kini. Badik tua juga diyakini mengandung warangan (bisa), yang membuat luka akibat goresannya akan sulit disembuhkan. Tidak hanya pada manusia, konon pohon pun jika terkena goresan badik tua yang mengandung warangan akan mengering dan mati. Pamor Badik Lampung: Seperti halnya keris, Badik juga umumnya dihiasi dengan pamor atau motif bercak pada bilah akibat percampuran logam dan teknik pembakaran serta penumbukan. Seorang pandai badik dituntut untuk menguasai teknik-teknik pembuatan hiasan pamor tersebut, karena pamor merupakan salah satu unsur penting dalam badik, yang memuat, baik nilai artistik maupun spiritual. Beberapa pola pamor dalam Badik Lampung yang sering disebut “bayang” adalah bayang capit, bayang sai, bayang pekhancang, pebayang khancang, khancang, laman tundun, khancang batu, khancang seribu, dan singa dawan.

Kedik Bangka Belitung

Bentuk Parang

Bentuk Parang

Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.

 

5874 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *