Pemprov Serahkan Berkas Pemekaran Kabupaten Lamteng

tinjau-lokasi-ibu-kota-DOk

Tinjau lokasi

Pemprov Serahkan Berkas Pemekaran Kabupaten Lamteng

BANDAR LAMPUNG — Pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (30/1), resmi menyerahkan kelengkapan berkas pemekaran dua Kabupaten Lampung Tengah, yakni Kabupaten Seputih Barat dan Seputih Timur kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi.

Asisten II Bidang Pemerintah Provinsi Lampung Tauhidi, menyatakan dengan penyerahan berkas tersebut, artinya data dan kelengkapan tersebut sudah lengkap dan siap untuk di paripurnakan di DPRD Provinsi. “Kami juga sudah meninjau dari berkas ini harus ada persetujuan dari legislatif,” kata Tauhidi di ruang kerja wakil ketua DPRD Provinsi Lampung Toto Herwantoko, Jumat (30/1)

Ia melanjutkan, jika nanti telah resmi menjadi Kabupaten persiapan, maka ada kewajiban baik eksekutif maupun legislatif wajib memberikan bantuan pengembangan pemekaran daerah, salah satunya dengan memberikan uang pangkal.

Pasok Bom Ikan, Polair Tangkap Warga Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG — Petugas Buru Sergap (Buser) Polisi Perairan (Polair) Polda Lampung membekuk pemasok bom ikan, Royani alias Yani (48), warga Desa Sinarlaut, Kotakarang, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Kamis (29/1/2015), sekitar pukul 10.00. Dari tersangka, petugas menyita barang bukti berupa 30 detonator dan 6 kg serbuk ampo yang diduga merupakan bahan untuk membuat bom ikan. Dirpolair Polda Lampung AKBP Rudi Hermanto mengatakan tersangka Royani ditangkap berdasar pengembangan dari tersangka Hendrik Oktavia pada 1 Februari 2014.

Berdasar laporan polisi LP/A-68/II/2014/SPKT Polda LPG tertangggal 1 Februari 2014, terjadi tindak pidana bahan peledak (handak) di Jalan RE Martadinata, Telukbetung Barat, Bandar Lampung. Aparat terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini untuk menyelidiki keterlibatan tersangka lainnya.

Polisi Buru Pelaku Lain Pembunuh Pimred Fokus

BANDAR LAMPUNG — Setelah menembak mati satu tersangka penembakan Pemimpin Redaksi Tabloid Fokus Lampung, pihak Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung masih terus memburu pelaku lainnya yang sudah diketahui identitasnya.

Polisi telah menembak mati satu tersangka pelaku yang diduga ikut terlibat dalam penembakan Beni Faisal Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Fokus Lampung, Jumat (30/1/2015). “Kami berhasil menangkap tersangka Rafli Irawan Alias Salim (19), warga Kampung Bandar Mas Melinting, Jabung Kabupaten Lampung Timur pada Jumat (30/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Tersangka tewas ditembak saat akan dilakukan penangkapan,” kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Dwi Irianto, di Bandar lampung, Jumat (30/1/2015).

Dia menjelaskan, penangkapan tersangka berawal saat petugas kepolisian sedang melakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku pencurian dengan kekerasan, yakni Fauzi alias Si (24) warga Kabupaten Lampung Timur, tersangka adalah daftar pencarian orang (DPO) Polres Lampung Timur dan Polresta Bandarlampung, Rahmat alias Mat (18) dan M Fajar (19), keduanya tersangka DPO Polres Metro. “Ketiga pelaku tersebut merupakan warga Kampung Umbul Asem Bandar Mas Tebing Melinting Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur. Selain para pelaku pencurian dengan kekerasan, turut diamankan pihak yang berstatus sebagai saksi, yakni M Syukur (30) tukang ojek, dan Jamuri (31),” kata dia.

Ia mengungkapkan, ketiga pelaku ditangkap petugas pada waktu yang hamper bersamaan. Berdasarkan keterangan ketiga pelaku bahwa ada salah satu pelaku diketahui bernama Rafli Irawan alias Salim adalah salah satu pelaku yang ikut terlibat dalam penembakan hingga tewas Pemred Tabloid Fokus Lampung Benny Faisal, Minggu (25/1) malam.

52 Mahasiswa UT Adukan Pungli ke LBH

BANDAR LAMPUNG — Sebanyak 52 guru honorer SD yang juga mahasiswa Universitas Terbuka (UT) dari Kelompok Belajar (Pokjar) Negerisakti, Pesawaran, mengadukan pungutan liar (pungli) yang duduga dilakukan Ketua Pokjar, RY, kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Jumat (30/1/2015). “Kami minta bantuan dari LBH Bandar Lampung agar pungli ini tidak berlarut-larut,” kata salah satu guru yang enggan dituliskan namanya.

Dia menjelaskan bentuk pungutan tersebut berupa biaya untuk 3 mata kuliah Rp450 ribu, padahal faktanya hanya ada dua mata kuliah yang diberikan. Selanjutnya, uang administrasi yang semula Rp20 ribu kini berubah menjadi Rp100 ribu. RY juga diduga memungut biaya untuk tugas akhir Rp3 juta.

Perkara ini bermula pada September 2014 lalu dan berlanjut semakin parah pada Januari ini. “Kami masih berniat kuliah sebenarnya. Tapi, kalau seperti ini kami ingin mengajukan tuntutan kami. Jika perlu, dilaporkan ke kepolisian,” kata dia. Dia mengatakan kini terdapat 250 mahasiswa yang masih kuliah di Pokjar Negerisakti, sebagian besar merupakan guru honorer di Bandar Lampung.

Kepala Divisi Ekonomi Sosial Budaya LBH Bandar Lampung Chandra Muliawan mengatakan LBH siap mengawal kasus pungutan liar yang terjadi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Forum Mahasiswa UT yang sudah terbentuk. “Kami LBH terus mengawal kasus ini. Kami berharap agar persoalan ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan internal kampus,” ujar Chandra.

5 Kios di Pasar Tamin Ludes Terbakar

BANDAR LAMPUNG — Lima kios di Pasar Tamin, Bandar Lampung, ludes terbakar, Jumat (30/1/2015) malam. Kebakaran diduga karena korsleting listri. Kebakaran mulai terjadi pada pukukl 18.30 WIB . Api mulai terlihat di kios bumbu milik Misdi, kemudian menjalar ke empat kios lainnya yaitu toko penjual ayam milik Parjo, toko milik Agus, toko milik Senen, dan toko Sugeng. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena pasar sudah sepi dan kios sudah tutup.

Tim INAFIS Polresta Bandar Lampung langsung datang dan mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP). Namun, belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Petugas pemadam kebakaran mengerahkan 2 unit mobil damkar. Api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian. Petugas kesulitan memadamkan api karena akses ke tengah komplek Pasar Tamin sulit dijangkau. Pemilik kios, Misdi mengungkapkan kerugian akibat kiosnya yang terbakar mencapai Rp11 juta..

Terkait SK Bodong, Herman Turunkan Pangkat 5 PNS

BANDAR LAMPUNG — Wali Kota Bandar Lampung Herman HN. mengungkapkan ada lima PNS yang menjadi perantara dalam membuat surat keputusan (SK) mutasi bodong alias palsu. “Untuk perantara SK palsu, sekitar 5 orang PNS harus diturunkan pangkatnya. Orang tidak berwenang kok dipercaya,” tegasnya, Jumat (30/1/2015).
Sementara itu, satu tersangka pembuat SK Palsu, AG, sudah dilaporkan Pemkot ke Polresta Bandar Lampung. AG merupakan seorang PNS yang menjadi staf Korpri Pemkot Bandar Lampung.

Salah satu kepala satuan kerja perangkat daerah yang tandatangnya dipalsukan adalah Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukarma Wijaya. Sukarma menerangkan pengakuan korban SK mutasi palsu yang harus membayar biaya kepada AG untuk mengurus surat perpindahan tugas. “Biaya yang dipungut oleh oknum, dari pengakuan korban ini bervariasi, mulai dari nominal paling sedikit Rp 2 juta hingga ada yang mencapai Rp15 juta,” ungkapnya.

SK Mutasi Bodong, Pemkot Kembalikan PNS ke Daerah Asal

BANDAR LAMPUNG — Wali Kota Bandar Lampung Herman HN. menegaskan 65 PNS yang surat kuputusan (SK) mutasinya palsu akan dikembalikan ke daerah masing-masing mulai 1 Februari 2015. Khusus PNS dari luar kota tidak akan digaji oleh pemkot. “Kami kembalikan lagi ke sekolah awal yang menjadi tempatnya mengajar. PNS guru yang dari luar kota Bandar Lampung, gajinya tidak kami bayar per 1 Februari 2015. Jadi mereka harus balik lagi ke kabupaten/kota masing-masing,” tegasnya, Jumat (30/1/2015).

Herman juga meminta pelaku pemalsuan surat keputusan, AG, agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Tersangka juga harus diamankan polisi,” kata Herman.

Rumah Pengusaha Migas Diteror Bom Molotov

BANDAR LAMPUNG — Rumah bos PT Trijaya Abadi, Budiyono (61), bergerak di bidang Migas, di Jalan KH. Dahlan, No.43, Pahoman, Bandar Lampung, dilempar tiga bom molotov oleh dua peria tak dikenal, Jumat (30/1), sekitar pukul 01.14.

Kejadian di kediaman Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas Provinsi Lampung itu kali pertama diketaui Yusbroto (50) sopir peruhanaan tersebut, sekitar pukul 05.30 sewaktu ia turun dari lantai atas rumah itu. Waktu itu pecahan botol berserakan di depan pintu garasi mobil yang terbuat dari kayu yang tahan api.

Novel Oktavianus (39), pengawai PT Trijaya Abadi menduga pelemparan bom molotov itu merupakan teror, pasalnya malam itu, sekitar pukul 22.30, truk tangki BE 9434 SFU yang bermuatan solar sebanyak 16 ton dan diantar ke salah satu SPBU di Kerui, Lampung Barat, segel dari Hiswana Migas rusak. Ternyata setelah muatan dibongkar, solar berkurang sebanyak 278 liter.

Rupanya, ujar Novel Oktavianus, sopir tangki yang mengantar solar bukan Surya Topik, melainkan sopir serep yaitu Matrobi. “Kami akan usut itu dan minta pertanggung jawaban dari eksipidisii yaitu PT Patra Niaga,” ujar Novel Oktavianus, kepada Lampost.co, Jumat (30/1). Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol I Ketut Suryana yang berada di rumah milik Budiyono membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, masih menyelidiki kasus ini apakah terkait dengan pekerjaan pemilik rumah atau tidak.
“Perkiraan pelakunya 2 orang 1 motor, kemudian kalau dari bau minyak yang digunakan untuk bom molotov, diduga minyak tanah, dan ini mengancam nyawa kalau pas ada mobil pasti kebakaran, “ kata Ketut.

1650 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *