Hari Valentine dengan tradisi Prapaskah

RADIO SUARA WAJAR – Umat Katolik dari Paroki Hati Kudus Katedral di Lahore, Pakistan memilih Hari Valentine yang bertepatan dengan masa Prapaskah mengunjungi sebuah pusat untuk orang cacat.
Pastor Paroki, Pastor Joseph Shahzad mengatakan bahwa Setiap hari kita merayakan Hari Valentine karena iman kita didasarkan pada cinta.
Pastor paroki itu memimpin sekelompok umat untuk mengunjungi “Wisma Kasih,” sebuah pusat merawat sekitar 50 perempuan dan anak perempuan cacat mental dan fisik, yang dikelola oleh Kongregasi Suster-suster Misionaris Cinta Kasih (MC) di Lahore.
Dalam kunjungan itu, umat memberikan kepada setiap pasien dengan bunga mawar, cokelat dan makanan, serta berdoa Rosario bersama-sama.
Seorang suster MC mengatakan bahwa pusat itu terutama bergantung pada “penyelenggaraan ilahi” dan orang-orang sering dilupakan oleh masyarakat ini sangat menginginkan bahwa “mereka dikunjungi.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi 13 tahun yang diadakan umat Katolik selama masa Prapaskah dengan mengunjungi pusat-pusat bagi penyandang cacat.
Mereka memilih untuk melakukan hal ini pada Hari Valentine yang menamai seorang santo Katolik dan sering mengamalkan kasih sayang dengan memberikan bunga dan cokelat.
Perayaan Hari Valentine pada 14 Februari di Pakistan yang mayoritas Muslim masih kontroversial.
Presiden Pakistan Mamnun Hussain mendesak warga negaranya tidak boleh merayakan Hari Valentine, seraya mengatakan bahwa Valentine bukan bagian dari tradisi Muslim dan harus dihindari. (ucannews)





