Data Diskes, 127 Warga di Lampura Positif DBD

w750_h400px__1452544422RADIO SUARA WAJAR – Dinas kesehatan (Diskes) Kabupaten Lampung Utara mencatat‎ sebanyak 127 warga di Kabupaten setempat positif terkena Demam berdarah dengue (DBD). Data tersebut, merupakan hasil laporan dari puskesmas, dan rumah sakit di Lampung Utara.

“Data kita sudah 127 orang yang positif DBD,” kata M. Yusuf, Kasie Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Lampung Utara, seperti dilansir tribunnews.com, Senin (8/2).

Selain itu, sebanyak 141 orang yang tercatat suspect DBD. ‎Ia menerangkan data DBD tersebut tersebar di 20 kecamatan, dengan paling banyak warga yang terkena DBD di Kecamatan Bukit Kemuning sebanyak 33 orang, disusul kecamatan kotabumi selatan tercatat ada 20 warga yang terkena DBD. Dikecamatan Abung Selatan tercatat ada 17 orang yang terkena DBD, selain itu di Kecamatan Kotabumi ada 12 orang. Dan di kecamatan lainnya ada juga yang terserang, jumlahnya 1 hingga 5 warga saja.

Suspect di sini, lanjut M. Yusuf bukan berarti telah didiagnosis positif DBD. Akan tetapi masih dalam tahap kondisi badan normal. Dengan asumsi, jumlah trombosit masih di atas 120 ribu dan dalam tahap pertama tes laboratorium sehingga belum dapat dipastikan kasusnya.

“Mereka ini baru diperiksa 2-3 tes laboratorium saja, dokternya sudah memvonis dengue. Padahal, sesungguhnya harus melewati tiga kali pemeriksaan laboratorium dulu, baru dapat dikatakan positif DBD. Jadi menurut kami masih dalam batasan normal karena belum menelan korban jiwa,” ujarnya.

Ciri-ciri suspect DBD, Yusuf menjelaskan awalnya terjadi panas tinggi. Apabila sudah lebih sehari, dirinya menganjurkan segera ke puskesmas atau ke rumah sakit.

“Jangan tunda, segera berobat ke Rumah Sakit atau puskesmas,” ujarnya.

Dirinya mengimbau, kepada warga untuk tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk‎ (PSN). Selain itu, sebaiknya tidak tidur pada pagi hari. Jika ingin tidur, gunakan kelambu, tambahkan obat anti nyamuk saat tidur.

“Banyak minum air putih, agar trombosit terjaga. Pokoknya waspada DBD, jangan lengah,” imbuhnya.

Di Lampung Utara, dirinya mengaku sudah ada korban jiwa sebanyak satu orang, warga dusun Campur Sari, Kotabumi.

“Korban DBD seorang balita berumur 4 tahun, dan mengalami Dengue Shock Syndrme atau keadaan DBD yang sudah stadium lanjut,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sri Widodo menegaskan pihaknya sangat perhatian terhadap segala permasalahan masyarakat, khususnya terkait antisipasi merebaknya penyakit di lingkungan penduduk setempat.

“Dengan membiasakan pada mereka pola hidup sehat sejak dini, diharapkan dapat terus meningkat sampai dewasa kelak. Selain itu juga, untuk mengantisipasi dampak wabah DBD, kami melaksanakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” kata mantan Kadinkes Lampura ini.

PSN dilaksanakan secara komprehensif. Dengan sasaran tempat dijadikan nyamuk berlindung (sarang, red), mulai dari fogging, penebaran bubuk abate, dan kegiatan bersih tengah digalakkan tersebut sehingga meminilimalisasi berkembangnya nyamuk tersebut.

“Yang paling penting, dalam pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita,” katanya.‎

 

821 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *