Gereja Ayam Menyimpan Segudang Artefak Sejarah

RADIO SUARA WAJAR  – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pniel, alias Gereja Ayam merupakan bangunan sejarah dan menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi pemerintah, karena Gereja bergaya Italia-Portugis ini menyimpan segudang artefak sejarah.

Pendeta Adriano Wangkay, S. Th mengatakan, dahulu bentuk gereja tidak seperti saat ini. Gereja Ayam dibangun tahun 1856 tapi masih dalam bentuk Kepel (gereja kecil) yang luas tanah seluruhnya adalah 7.672 meter persegi.

“Seiring menambahnya jumlah jemaat yang beribadah ditempat ini akhirnya pada Gereja (GPIB) atau masyarakat mengenal gereja ayam ini mulai direnovasi ditandai dengan peletakan batu pertama pada tahun 1913,” ungkap Pendeta Adriano saat ditemui di salah satu ruangan Gereja Ayam, Jakarta Pusat, Jumat (8/1).

Gedung gereja ini dirancang oleh arsitek kondang yakni Cujipers dan Hulswit dari biro arsitek E D Cujipeers dan Hulswit, Batavia. Menurutnya, gaya arsitek Gereja ini bercorak Neo Romantik dengan unsur-unsur campuran Ghotic dan Neo Barok. (merahputih)

 

2010 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *