Biarawati: pertobatan dan memaafkan pelaku perampokan

RADIO SUARA WAJAR –  Biarawati suster Fransis Lydia Sumiati FSGM memaafkan dua tersangka perampokan terhadap dirinya. Lydia memiliki alasan tersendiri mengapa mau memaafkan kedua tersangka, Nanang dan Lukman, yang telah menganiaya dirinya.

Lydia mengatakan, hanya dengan memaafkan, dirinya bisa sembuh dari trauma. Lydia mengutarakan, pasca kejadian perampokan pada 5 Juni 2015 lalu, dirinya mengalami trauma. “Obat paling mujarab menyembuhkan trauma adalah dengan memaafkan,” papar dia, Senin (4/1/2016).

“Kalau saya tidak memaafkan, saya tetap trauma,” ujarnya. Menurut Lydia, setiap orang butuh maaf dan pengampunan termasuk dirinya.

Selain itu, Suster Fransis Lydia Sumiati FSGM juga berharap dua tersangka perampok dirinya bertobat.  Lydia berharap mereka sadar bahwa perbuatannya salah. Menurut dia, ini saatnya bagi dua tersangka, Nanang dan Lukman, memikirkan masa depan mereka. Lydia pun mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah menangkap kedua tersangka.

Dengan tertangkapnya para tersangka, Lydia berharap tidak lagi terjadi perisitwa yang menimpa dirinya. Aparat kepolisian memberikan kesempatan Lydia bertemu dengan Nanang di sel tahanan Polresta Bandar Lampung, Senin. Nanang adalah orang yang memukuli wajah Lydia.

Lydia didampingi Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Hari Nugroho dan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya. Pada kesempatan itu, Lydia menanyakan beberapa pertanyaan ke Nanang.

 

1263 Total Views 1 Views Today

One comment

  • agustinus

    Sikap dan teladan yang baik untuk ditiru dan dilaksanakan. Trim suster Francis yang telah memberi teladan dalam memaafkan sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *