Renungan Harian, Senin, 4 Januari 2016

Senin Biasa Sesudah Penampakan

Matius 4:12-17

Yesus tampil di Galilea

4:12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 4:15 “Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, — 4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” 4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang

4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 4:24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. 4:25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.

Renungan

Injil hari ini mengisahkan permulaan karya Yesus. Permulaan ini diawali dengan seruan “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”. Pertobatan menjadi jalan yang paling mungkin bagi mereka yang masih mengharapkan keselamatan. Karya Yesus awal dimulai dari tanah Zebulon dan Naftali, yang dikisahkan negeri yang dinaungi maut, bangsa yang diam dalam kegelapan. Menjadi sangat jelas pesan kedatangan Yesus, yakni terang yang mengalahkan kegelapan, terang yang menuntun orang keluar dari lembah kelam dosa.

Pada bagian yang kedua dapat dikatakan sebagai rangkuman karya-karya Yesus. Karyanya dalah berkeliling, mengajar, mewartakan kabar baik, menyembuhkan mereka yang sakit, mengeluarkan roh jahat dari seseorang, membuat berjalan orang yang lumpuh. Itulah karya pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Sorga yang sudah dekat.

Pengaruh Yesus begitu luar biasa, diawal Injil Matius sudah dikisahkan bahwa orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, dari seluruh daerah yang mendengar tentang Yesus datang dan mengikuti-Nya. Maka bisa kita bayangkan bagaimana gambaran bila Yesus datang ke suatu tempat, pasti akan menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan raya, namun menjadi berkat bagi para pedagang makanan dan minuman.

Tugas dan perutusan Yesus adalah mengajak orang untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah datang. Pertobatan menjadi satu-satunya jalan untuk kembali kepada Tuhan. Pertobatan berarti berbalik dari kehidupan kita yang menjauh dari Tuhan. Bertobat berarti mengakui kesalahan dan dosa yang kita buat, sekaligus memperbaiki apa yang tadinya tidak baik dalam hidup kita.

Di rumah studi di Yogyakarta, ada seorang ibu muda yang membantu kehidupan harian di rumah studi itu yang setiap jam 12 siang menyempatkan diri untuk ke kapel dan duduk di dalam kapel beberapa saat. Itu ia lakukan setiap hari masuk jam kerja. Suatu ketia secara pribadi saya iseng-iseng bertanya, tiap hari jam 12 masuk kekapel sembayang biar gajinya naik ya mbak? Iya, biar saya bisa naik mobil berangkat kerja frater… itu pertanyaan dan jawaban guyonan… namun kemudian ia bercerita bahwa baginya, jam itu, atau saat itu merupakan waktu yang pas untuk eling Gusti, lan mbangun keduwung. Hidupnya sudah banyak diberkati, saat singkat itulah menjadi kesempatan untuk berterima kasih serta membangun sikap pertobatan yang terus menerus.

Pertobatan merupakan gabungan dari sikap batin yang membangun niat berbalik dari dosa dan kelalain sekaligus perwujudan konkret dari sikap penyesalan dirinya.

Dasar dari pertobatan kita yang terus menerus adalah Yesus sendiri yang rela sengsara dan wafat demi kita-kita yang hobi berbuat dosa. Selalu ada kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih bermakna dan indah.

Doa

Tuhan, ajarilah kami untuk senantiasa membangun sikap pertobatan yang tulus dan jujur. Bantulah kami untuk menjalani hidup kami ini dengan kabaikan dan kasih yang berasal dari-Mu sendiri. Semoga kami semakin menjadi tanda kehadiran nyata Kerajaan Allah dalam hidup kami. Sebab Engkaulah Sang Juruselamat kami, untuk selamanya.

Amin.

 

3550 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *