Keajaiban DNA Natal, Pertemukan Ibu-Anak yang Terpisah 44 Tahun

Jen Chevrin mengenal orang tuanya setelah 44 tahun dan mengetahui fakta dirinya anak hasil hubungan gelap.
RADIO SUARA WAJAR – Jen Chevrin (44) menerima kado Natal terbaiknya tahun ini. Setelah puluhan tahun hidup tanpa mengetahui asal muasalnya, Desember 2015 akhirnya ia bisa menemui salah satu orang tua biologisnya, yakni sang ibu.
“Setiap hari ulang tahun saya, pada hari Natal, saya selalu memikirkan ibu saya dan bertanya-tanya apakah ia juga memikirkan tentang saya,” ujar Chevrin, sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Sabtu (26/12/2015).
Keajaiban Natal ini ia peroleh atas saran seseorang di Facebook (FB) untuk mencari orang tuanya lewat DNA. Perempuan kelahiran 1971 itu pun mencoba.
“Menurut perempuan yang saya kenal di FB itu, ada sekelompok jaringan yang membantu orang lain mencari jawaban mengenai kelahiran mereka. Saya tidak pernah menyangka cara itu benar-benar ada dan mungkin,” kata dia.
Orang pertama yang berhasil ia hubungi adalah sepupu dari pihak ayahnya yang juga melakukan uji DNA dan mengantarkan perempuan yang kini tinggal di Oregon, Amerika Serikat (AS) itu mengetahui identitas ayahnya.
Berangkat dari situlah, perempuan yang semasa kecil pernah masuk berita di AS dan dikenal sebagai Bayi Jane ini, bisa menemukan ibu kandungnya. Namun begitu, ia tidak lantas bisa terang-terangan tinggal bersama orang tuanya. Karena ia mengetahui kemudian bahwa ia adalah anak hasil hubungan gelap yang tidak diinginkan kedua orang tuanya.
“Suami ibuku pergi ke medan perang di Vietnam saat itu. Dan ibu berselingkuh dengan ayah kandung saya. Mereka masih dalam status pernikahan yang sah dengan pasangannya masing-masing pada saat itu,” tuturnya.
Chevrin pun memahami hal itu dan ia puas. Setidaknya, ia bisa memecahkan misteri kelahiran dan akhirnya mengetahui identitas kedua orang tuanya.
Ketika masih bayi, Chevrin ditinggalkan begitu saja oleh sang ibu di depan Rumah Sakit (RS) Fremont di Yuba, California pada 18 Desember 1971. Seorang suster menemukannya dan menamai dia Holly Fremont.
Chevrin bayi tak berapa lama kemudian diadopsi. Ia hidup bahagia bersama keluarga barunya serta tumbuh menjadi putri yang ceria dan kini memiliki karier yang bagus, menjadi seorang guru.
Meski diliputi kesempurnaan dalam hidupnya, ia selalu penasaran dengan keberadaan dan ingin mengenal orang tua aslinya.
“Ibu melahirkan saya di sofa ruang tamunya. Dia mendekap erat saya selama beberapa jam sebelum akhirnya memutuskan untuk mengantar saya ke depan pintu RS Fremont,” ungkapnya senang.
Ibunya meminta maaf karena telah meninggalkannya dan merasa menyesal. Dan betapa gembiranya, Chevrin ketika ibunya juga mengatakan, ia memikirkan Chevrin setiap hari terutama pada hari kelahirannya setiap tahun.
Untuk pertama kalinya, Chevrin pun menerima kado Natal dari ibunya. Sebuah kalung salib, disertai selembar memo yang bertuliskan, “Salib itu adalah pengingat bahwa kau selalu berada dalam hatiku.”