Ini Keinginan Warga Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur

Anggota DPR RI Musa Zainudin (kiri), Kepala BKPD Lampung Ir. Kusnardi (tengah) dan Anggota DPRD Provinsi Lampung Midi Ismanto (kanan) pada acara dialog dengan petani di Desa Braja Asri, Kabupaten Way Jepara, Lampung Timur, Kamis 03 Desember 2015.
LAMPUNG TIMUR, RADIO SUARA WAJAR – Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Lampung telah berhasil menagkap apa keinginan masyarakat di Lampung Timur, tepatnya di Desa Braja Asri.
Kepala BKPD Lampung Ir. Kusnardi Kamis (03/12) mengatakan, acara yang dikemasnya dalam bentuk dialog dengan masyarakat Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur di balai desa setempat, berhasil menampung ragam aspirasi. Anggota DPRD Provinsi Lampung Midi Ismanto memandu acara dialog ini.
Mengapa BKPD Lampung memilih Desa Braja Asri sebagai kunjungan kerjanya?
“Daerah Lampung Timur ini kita akan lebih meningkatkan. Karena kita melihat bahwa kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan di Lampung Timur masih agak kendor. Jadi kita bisa melihat kemarin di Tanggamus (Desa Way Pring) yang sangat aktif kita coba ini jangan terlalu jomplang lah” jelas Kusnardi.
Terkait permasalahan gajah-gajah dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang sering merusak tanaman pertanian dan perkebunan warga Desa Braja Asri, orang nomor satu di badan ini meminta kepada mereka untuk tidak terpaku begitu saja.
“Untuk kawan-kawan, saudara-saudara yang ada di sini, jagan terpaku dengan masalah gajah. Atau jangan terpaku gajah itu sebagai masalah. Tapi coba bagaimana memecahkan masalah gajah ini sehingga menjadi peluang” pungkas jebolan Universitas Queensland, Australia ini.
Pada tempat yang sama Anggota DPR RI Musa Zainudin setelah acara selesai mengungkapkan telah berhasil menyerap apa yang diinginkan masyarakat Desa Braja Asri. Dia berjanji akan memperjuangkan seluruh keluhan masyarakat sampai ke Senayan, Jakarta.
“Target swasembada beras 2017 itu kan 200 ribu ton. Maka dari dialog dan hasil pantauan saya di lapangan. Infrastuktur irigasi itu yang harus menjadi prioritas. Kemudian yang kedua ketersiaan air baku. Kemudian yang ketiga termasuk tata niaga pupuk” jelasnya.
Anggapan gajah-gajah liar yang kerap menggangu, menurut Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung ini akibat pemerintah dan lembaga terkait yang kurang memperhatikan.
“Gajah itu kan aset Lampung Timur, yang bisa dibanggakan, tapi kan memang jadi persoalan kalau gajah itu tidak difasilitasi, lalu lokasi gajah itu tidak dibenahi (TNWK), tanah register. Jadi sebenarnya tidak mengganggu petani. Inikan yang dipersoalkan soal keamanannya. Kalau gajahnya laper gimana? Gajahnya enggak diurus gimana?
Drs. H. Musa Zainuddin kembali menyayangkan usaha pemerintah kabupaten setempat dalam penanganan gajah-gajah yang sampai masuk ke dalam pemukiman warga.
“Itu kan sudah ada lembaga-lembaga yang punya tupoksi untuk menangani, nah selama ini kan enggak jalan, bagaimana koordinasi pemerintah daerah dengan Kementrian Kehutanan. Bagaimana komunikasi antara provinsi dan seterusnya ” jelasnya.
Musa mengajak Warga Desa Braja Asri untuk optimis, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Masyarakatnya harus optimis, pemerintah darahnya juga harus mencari terobosan-terobosan. Sehingga apa yang menjadi persoalan di masyarakat mendapat tempat, menjadi sebuah solusi. Nah kita iani mencari solusi (kunjungan kerja dirinya bersama BKPD Lampung” pungkas Musa.***
Reporter : Robert