Paus Angkat Santo Seorang Misionaris Kontroversial
RADIO SUARA WAJAR – Paus Fransiskus meng-kanonisasi seorang misionaris abad ke 18 yang kontroversial Junipero Serra, sebagai seorang santo, yang dikecam oleh sebagian kalangan asli Amerika.
Martir yang di kanonisasi oleh Paus ini adalah misionaris dari abad ke-18. Serra diketahui menyebarkan injil di wilayah yang sekarang dikenal sebagai California. Serra adalah orang pertama di Amerika Serikat yang diangkat sebagai orang kudus.
Jemaah latin menyambut upacara kanonisasi ini dan menganggapnya sebagai pengakuan atas sejarah gereja di kawasan hispanik Amerika.
Namun sebagian kaum asli Amerika mengecamnya karena menganggap Junipero Serra, semasa hidupnya, telah memusnahkan kebudayaan-kebudayaan asli, dan menjadikan orang-orang asli sebagai budak.
Paus yang juga seorang Amerika Latin -kelahiran Argentina- membela Serra. Menurutnya, Serra bekerja untuk melindungi orang-orang asli.
Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Amerika Serikat itu, Paus mengatakan, Serra “adalah pengejawantahan gereja yang bergerak maju ke depan,” katanya.
“Sekarang, sebagaimana dia, semoga kita mampu berkata: ‘maju, ayo maju terus ke depan.”’
Paus, berbicara dalam bahasa Spanyol, mengumumkan penobatan Serra sebagai orang kudus, saat memimpin misa di Washington yang dihadiri sekitar 25.000 orang.
Sri Paus mengambil jalan pintas dalam kanonisasi ini, artinya tidak diperlukan bukti tentang dua mukjizat -yang biasanya menjadi syarat seseorang diangkat sebagai orang kudus.
Sebelumnya, Paus menyerukan perlunya langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Ia menyebut bahwa kita berada di “momentum sejarah yang kritis.”
Berbicara di Gedung Putih, ia mengatakan bahwa “persoalan ini tak bisa diserahkan begitu saja kepada generasi mendatang.”
Presiden Barack Obama menyebut bahwa Sri Paus mengingatkan orang bahwa “kita mengemban kewajiban suci untuk melindungi planet kita.”
Di sisi lain, seorang tokoh Partai Republik megatakan, bahwa pernyataan Paus soal perubahan iklim, “tak perlu dipedulikan.”
Sebelumnya, Paus berkunjung ke Kuba, bertemu antara lain dengan pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro.