Antisipasi Kekeringan, BNPB Lakukan Sosialisasi di Lampung

Asisten Bidang Kesra Ellya Muchtar saat membacakan sambutan Gubernur Lampung di Hotel Novotel Bandar Lampung (21/08).
BANDAR LAMPUNG, RADIO SUARA WAJAR — Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari bulan Agustus hingga Oktober 2015 menunjukan sebagian wilayah Selatan Indonesia mengalami curah hujan rendah dan sangat rendah.
Prediksi BMKG Provinsi Lampung mengalami curah hujan rendah diantaranya 0-100 mm selama 3 Bulan kedepan, hal ini terjadi di 73 kecamatan dan 9 kabupaten/kota, diantaranya Kabupaten Lampung Utara, Lampung Selatan, Pringsewu, Tanggamus, Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
Hal ini diprediksi berdampak kepada terjadinya kekeringan di beberapa wilayah termasuk di Provinsi Lampung. Untuk mengantisipasinya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional, hari ini (21/8) melakukan sosialisasi kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana kekeringan di Provinsi Lampung.
Kegiatan berlangsung di Hotel Novotel Bandar Lampung. Acara dihadiri Direktur Kesiapsiagaan Ir. Medi Herlianto,CES,MM, Asisten Bidang Kesra Sekda Provinsi Lampung Ellya Muchtar, Kepala BPBD Provinsi Lampung Sobri, Kabid Informasi Iklim BMKG Evi Lutfia, Kasubdit Identifikasi dan Pengendalian OPT Tanaman Semusim Ditjenbun Heru Tri Widarto, dan lainnya.
Direktur Kesiapsiagaan Ir.Medi Herlianto,CES,MM mengatakan, Pemerintah Pusat telah menyusun Program Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019. Untuk itu Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota perlu membangun komitmen guna mengurangi resiko dari ancaman tersebut.
“Upaya penanggulangan harus dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan menyeluruh. Salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan yaitu mulai dari meredam kerentanan, meningkatkan upaya pencegahan hingga membangun ketahanan masyarakat,” ujar Direktur Kesiapsiagaan.
Gubernur M. Ridho Ficardo dalam sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Ellya Muchtar mengatakan, kekeringan merupakan siklus yang terjadi setiap tahunnya. Kekeringan akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman serta hewan. Dampak dari bahaya kekeringan juga mengakibatkan bencana. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu terjadinya urbanisasi.
Oleh karena itu, guna mencegah terjadinya peningkatan potensi dan kompleksitas bencana kekeringan. Untuk itu kita bersama-sama harus segera mengantisipasi dan melakukan kesiapsiagaan.
“Tingkatkan koordinasi dan kerjasama, antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota sesuai tugas dan fungsinya. Lembaga Non Pemerintah hendaknya juga membangun komitmen bersama untuk mewujudkan mitigasi bencana,” ujar Asisten.***
Reporter : Robert