Ragam Makanan Daerah Bengkulu

Pendap
Pendap
Daerah-daerah di Sumatra bagian selatan terkenal dengan hasil ikannya yang melimpah, tidak terkecuali daerah sekitar Bengkulu. Salah satu hasil olahan ikan yang paling dicari para wisatawan saat berkunjung ke Bengkulu adalah Pendap. Pendap merupakan salah satu makanan khas dari Bengkulu yang paling dikenal oleh masyarakat. Terlebih lagi pada tahun 1990an, makanan ini pernah menjadi salah satu tema lagu daerah di Bengkulu. Pendap sendiri memiliki rasa yang pedas dan gurih sehingga sangat cocok dijadikan teman makan nasi. Banyak perantau dari Bengkulu yang menjadikan Pendap sebagai oleh-oleh ketika kembali ke tempat perantauan mereka. Pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda. Bumbu yang bercampur dengan parutan kelapa muda selanjutnya dibungkus daun talas, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam.
Jenis ikan yang digunakan bervariasi seperti ikan kakap, gumuru, terusan, jenihin, gebur dll. Pembungkusan juga mempunyai trik khusus, yaitu 3 lapis dan bersilang sehingga ketika direbus air tidak masuk ke pendap. Sebagai tambahan, pendap juga bisa dimasak di dalam bambu seperti pada pembuatan lemang. Jadi tidak pakai daun talas. Pendap juga bisa dimasak seperti membuat pepes ikan. Biasanya satu porsi Pendap dibandrol dengan harga Rp. 10.000,- dengan kualitas yang standar dan Rp. 15.000,- untuk kualitas yang terbaik. Pendap meskipun bukan tergolong makanan kering, bisa bertahan lama asal dikemas dengan baik. Jadi ketika anda berkunjung ke Bengkulu, jangan lupa untuk membeli Pendap sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara anda di rumah
Gulai Kemba’ang
Masakan tradisional khas daerah Bengkulu lainnya yakni gulai kemba’ang. Hanya saja masakan ini lebih dikenal masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, karena banyak versi mengatakan bahwa gulai kemba’ang berasal dari daerah itu. Gulai kemba’ang ini terbuat dari iga sapi dan racikan beberapa jenis bumbu dan memiliki rasa yang gurih. Dikutip dari Surat Kabar Harian Radar Utara, Sekdes Medan Jaya Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, Rasidin mengatakan gulai kemba’ang ini merupakan salah satu masakan khas daerahnya. Gulai Kemba’ang merupakan salah satu menu spesial yang kerap dibuat pada bulan puasa ataupun lebaran. Masakan itu sangat cocok disantap sehabis buka puasa ataupun sahur dan dapat membangkitkan nafsu makan yang menyantapnya.
Tempoyak
Meskipun banyak pendapat yang mengatakan Tempoyak bukan berasal dari Provinsi Bengkulu, tapi tempoyak sudah menjadi salah satu makanan khas seluruh etnis masyarakat Bengkulu. Hanya saja tempoyak yang terbuat dari fermentasi durian (Durio zibethinus) memiliki keasaman dan aroma yang terkadang menyengat, sehingga aroma itu tidak terlalui disukai pengkonsumsinya. Maka dari itu tempoyak kerap dijadikan bumbu masakan. Dikutip dari id.wikipedia.org, tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas dari Malaysia.
Lema:
Jenis makanan ini memiliki beberapa kesamaan dengan tempoyak, yang mana Lema dibuat dengan proses fermentasi, tak ayal proses itu juga menyebabkan lema memiliki keasaman dan aroma yang cukup menyengat indra penciuman. Di Provinsi Bengkulu, lema sebagian besar hanya dikenal oleh masyarakat suku Rejang dan menjadi makanan khas masyarakat tersebut. Menurut keterangan warga Turan Tingging kabupaten Lebong, Anton, lema terbuat dari adonan rebung (bambu muda) yang kemudian dicincang dan dicampur ikan yang hidup di air tawar. Selanjutnya adonan itu disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat minimal tiga hari sebagai bentuk proses fermentasi. Dikutip dari id.wikipedia.org, lema merupakan salah satu komoditi ekspor ke Jepang dengan kemasan kornet, meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Saat ini lema telah dijadikan makanan pengganti dan merupakan makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang.
Kue Tat:
Salah satu jenis masakan berupa kue yang terkenal di Provinsi Bengkulu adalah kue Tat. Yang mana kue ini merupakan salah satu kue khas Bengkulu, pada umumnya kue ini lebih kerap ditemui ditengah-tengah masyarakat saat perayaan seperti pernikahan ataupun hari raya besar umat Islam. Jangan membayangkan kue tat ini sama dengan kue tart yang biasa disajikan saat pesta ulang tahun zaman sekarang, karena memang berbeda. Kue Tat ini terbuat dari campuran tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega. Menariknya, dalam pembuatan kue ini harus memiliki keterampilan khusus dan oleh orang yang berpengalaman, dalam artian pembuatannya tidaklah mudah karena adonan dari bahan campuran tersebut harus sesuai dengan takaran. Dalam pembuatan kue ini biasanya ada yang berukuran besar dan ukuran kecil, yang besar berbentuk segi empat dan diatasnya dihiasi dengan parutan nenas ataupun kelapa dicampur gula merah yang bertujuan mempermanis penampilan dan menambah kenikmatan rasanya. Menurut cerita, kue ini merupakan makanan khas para raja di Bengkulu pada zamannya.
Bagar Hiu:
Selanjutnya, resep makanan khas Bengkulu adalah Bagar Hiu. Seperti namanya makanan ini berbahan ikan Hiu, biasanya masyarakat menggunakan Hiu jenis punai ataupun Hiu tanduk karena aroma dari ikan Hiu jenis tersebut tidak terlalu amis dan kulitnya terbilang lembut ketimbang Hiu jenis lainnya. Menurut keterangan warga Pasar Bengkulu, Erna, Bagar Hiu ini terbuat dari bahan daging ikan Hiu, ketumbar bulat, pala, cengkeh, kayu manis, asam jawa, lengkuas, cabai, bawang putih dan merah serta kelapa goreng yang bergungsi untuk mengentalkan masakan Bagar Hiu. “Pada saat dibuat, ikan Hiu dipotong sesuai selera kemudian disiram jeruk nipis agar bau amisnya benar-benar hilang. Setelah itu bawang merah dan putih ditumis sampai harum, lalu bumbu lainnya dan tambahkan sedikit air. Ketika mendidih tambahkan asam, tunggu hingga masak dan siap dihidangkan,” kata Linda.
Lepek Binti:
Lepek Binti juga merupakan salah satu masakan tradisional khas Bengkulu. Lepek binti dalam pembuatannya yang perlu dihangatkan didalam bungkus daun pisang tersebut berbahan tepung ketan, garam, santan yang didalamnya diisi dengan gilingan daging sapi bercampur bumbu berupa santan, lengkuas dan daun salam. Sekarang ini lepek binti tak jarang dibuat oleh masyarakat untuk menambah pendapatan ekonomi. Yang mana bagi pengrajin jenis makanan ini, setelah dibuat mereka menjualnya melalui berdagang keliling. Biasanya lepek binti ini kerap ditemuan ketika bulan puasa, yang manalepek ini juga merupakan salah satu menu dalam buka puasa.