Alumni Xaverius Gelar Seminar dengan Menampilkan Enam Tokoh Nasional
Alumni Xaverius gelar seminar dengan menampilkan enam tokoh nasional
Enam tokoh nasional akan tampil sebagai pembicara dalam seminar Kebangkitan Nasional yang bertajuk “Xaverius Pringsewu Turut Membangun Indonesia”.
Seminar nasional yang diselenggarakan oleh kelompok Xaverians (Ikatan Alumni Sekolah Xaverius Pringsewu, Lampung) dan didukung oleh Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) – dari wartawan, oleh wartawan, dan untuk Indonesia- ini akan diadakan di Aula SMA Xaverius Pringsewu, Lampung, pada Senin, 11 Mei 2015.
Ketua Panitia Harry H Limaran dan AM Putut Prabantoro – Ketua Pelaksana Geakan Ekayastra Unmada, mengatakan keenam tokoh nasional itu adalah GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI dan Ratu Keraton Kasultanan Yogyakarta), Laksdya TNI (P) Y. Didik Heru Purnomo (Mantan Kasum TNI), Franciscus Welirang (Pengusaha), KH Maman Imanulhaq (Anggota DPR-RI dari F-PKB), DR H. Sugiri Syarief (Alumnus dan Mantan Kepala BKKBN) dan Mgr Y. Harun Yuwono (Uskup Tanjungkarang).
“Tema besar dari seminar ini adalah mewujudkan Pringsewu sebagai Indonesia Mini dengan berbagai keistimewaan kabupaten ini. Pada jaman penjajahan Belanda, daerah ini menjadi fokus Belanda untuk bidang lumbung pangan, palawija dan perkebunan. Oleh karena itu pada 1925, terjadi bedol desa dari daerah Jawa ke Pringsewu yang dulu bernama Margakaya. Di kemudian hari, Pringsewu menjadi kota pelajar di wilayah Lampung Selatan,” ujar Limaran, yang juga Ketua Umum Xaverians, dalam pernyataannya ke media, Selasa (28/4/2015).
Menurutnya, dengan merujuk pada sejarah, seminar ini ingin dijadikan sebagai tonggak kebangkitan Pringsewu sebagai Indonesia Mini dan sekaligus mengembalikan kejayaan Pringsewu sebagai lumbung pangan, kota pelajar dan sekaligus kota budaya yang sangat menjunjung tinggi pluralisme.
“Sulit untuk memungkiri bahwa sejak dulu Pringsewu itu adalah jantung dari Propinsi Lampung dan sekaligus urat nadi dari Pulau Sumatera, karena letaknya yang sangat istimewa sebagai daerah penghubung. Sehingga kami berkeyakinan, Propinsi Lampung secara keseluruhan akan berkembang sangat pesat jika Kabupaten Pringsewu juga berkembang,” ujar Putut Prabantoro, yang juga mengenyam pendidikan di SD Xaverius.
Selain itu, Putut menegaskan bahwa, Xaverians yang akan bekerja sama dengan para alumni dari sekolah lain mempunyai kewajiban mengembalikan kejayaan Pringsewu termasuk sebagai kota pelajar.
Xaverius adalah sekolah tertua di Pringsewu yang diawali dengan pendirian St Beda School (Sekolah St. Beda) pada tahun 1932. Xaverius kemudian menjadi sekolah tujuan bagi anak yang berasal dari berbagai daerah dan suku di wilayah Sumatera bagian Selatan.
Bersama-sama dengan sekolah lain di Pringsewu dan para alumninya, demikian Putut Prabantoro kembali menegaskan, perwujudan Pringsewu sebagai Indonesia Mini semakin cepat. (indonesia.ucanews.com)