Radio Suara Wajar 96.8 FM

BANDAR LAMPUNG, RADIO SUARA WAJAR — Kekreatifitasan Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Santo Petrus Panjang, Paroki Ratu Damai Teluk Betung Bandar Lampung ini, patut diacungi jempol. Botol bekas air mineral yang meraka kumpulkan selama kurang lebih satu tahun, disulap menjadi pohon Natal.

Di lapangan komplek TK, SD, SMP Xaverius 3 Panjang Bandar Lampung, tepatnya di depan Gereja Katolik Santo Petrus Panjang, pohon natal dari botol mineral itu mereka rakit hingga menjulang setinggi sembilanan meter.

Ketua Stasi Santo Petrus Panjang, Mulyono saat dijumpai Radio Suara Wajar disana, Kamis pagi 24 Desember 2015 mengatakan pohon natal ini dirakit menggunakan sekitar 6.000 botol bekas air mineral.

“Bedanya adalah keunikan bahwa ini bisa dibuat semacam pohon natal dari botol-botol bekas yang dilaksanakan oleh OMK. Kami melihat dari semangat mereka ketika mereka selesai mengadakan Tanjungkarang youth day. Maka kami sebagai orang tua mendorong mereka untuk melakukan itu dan mereka menyambutnya dengan baik” kat Mulyono.

Menurutnya, proses perakitan pohon itu sudah dimulai dari tanggal 15 November 2015. Yang lebih menarik lagi, botol tersebut tidak hanya dikumpulkan dari umat stasi setempat tetapi juga dari umat sekitar yang non Katolik. Hal ini menunjukan bahwa kerukunan antar umat beragama terjalin baik di Panjang pada khususnya.

“Yang menarik lagi, pelaksanaannya ini bukan hanya dikerjakan anak-anak OMK, tetapi juga, ada saudara temen-temen yang beragama Muslim saudara kita, ikut serta dalam pengumpulan, pembuatan sampai terakhir” pungkasnya.

Tak cukup sampai disitu kekaguman Radio Suara Wajar. Karena ketika menilik goa natal yang dibangun di dalam gereja, terdapat patung tukang becak bersama lengkap becaknya di sisi depan goa. Menurut Mulyono, tukang becak tersebut menggambarkan kesederhanaan.

“Goa natal ini juga agak unik ya karna disini ada becak masuk ke dalam gereja. Ini melambangkan kesederhanaan. Dia mengorbankan diri dia, silahkan di rumah yang sederhana Tuhan Yesus tinggal disitu dan dia menunggu di luar. Dia (tukang becak) rela tidur di luar dengan becaknya supaya Tuhan Yesus tidak kehujanan.” tutup Ketua Stasi Santo Petrus Panjang ini.***

Reporter : Robert