Renungan Harian, Jumat, 27 November 2015

Perumpamaan-tentang-pohon-araJumat, 27 November 2015
Jumat Biasa XXXIV

INJIL: Lukas 21:29-33

21:29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. 21:30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. 21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat . 21:32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. 21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. ”

RENUNGAN:

Kata berkat mempunyai akar kata dari bahasa latin yakni benedictus. Kata ini sebenarnya terdiri dari dua suku kata, yakni bene (baik, mulia) dan dicere (kata-kata, atau perkataan). Dengan demikian benedictus (berkat) berarti perkataan atau berkata-kata yang baik. Orang yang memberkati berarti mengeluarkan kata-kata yang baik, kata-kata yang mulia.

Dengan kata lain, kata-kata kita ternyata bisa membawa berkat bagi orang lain. Atau kata-kata kita juga sebenarnya bisa menjadi kutuk. Tergantung apa yang keluar dari mulut kita, yang baik atau yang buruk. Jika yang baik yang keluar, maka perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain. Jika yang keluar adalah yang tidak baik, maka perkataan kita menjadi kutuk bagi orang lain.

Kalau disuruh memilih, saya yakin kita akan memilih untuk berbicara yang baik. Kita akan senang mendengar orang mengatakan kata-kata yang baik dari orang lain, demikian juga orang lain pasti akan lebih senang mendengar kata-kata yang baik dari kita, bukan kata-kata umpatan atau kata-kata celaka.

Hari ini Yesus mengingatkan kita bahwa langit dan bumi akan berlalu, namun sabda-Nya tidak akan berlalu. Kita yakin dan percaya bahwa sabda Yesus adalah sabda yang hidup, sabda yang membawa kita pada keselamatan. Sabda-sabda-Nya adalah sabda yang membawa kita pada berkat kebaikan, tentu saja kebaikan yang menyelamatkan.
Menghadapi akhir jaman, yang tidak seorang pun tahu kapan waktunya, Yesus mengajak kita untuk mempunyai pedoman dan pegangan yang kokoh, yakni sabda-Nya sendiri. Sabda-Nya kita temukan terutama dalam kitab suci. Pertanyaannya, seberapa kita dekat dengan Kitab Suci? Mengetahui sabda Yesus berarti mengandaikan kita juga sering membaca Kitab Suci. Bagaimana mungkin kita akan mengerti sabda-Nya jika kita tidak pernah bersentuhan dengan Kitab Suci?

Langit dan bumi akan berlalu, buku Alkitab juga pasti akan berlalu, namun sabda yang di dalamnya tidak akan pernah berlalu. Semoga kita semakin mencintai Kitab Suci untuk menjadikan hidup kita sebagai Alkitab yang hidup. Dengan demikian, perkataan dan perbuatan kita tidak menjadi kutuk bagi orang lain, namun mendatangkan berkat untuk sesama.

DOA:

Ya Tuhan, sabda-Mu adalah kehidupan dan kebenaran. Ajarilah kami untuk berani mengambil waktu untuk membaca dan merenungkan sabda-sabda-Mu dalam Kitab Suci. Semoga niat baik yang senantiasa kami bangun, mampu kami wujudkan dalam tindakan nyata kami. Bukalah hati dan pikiran kami supaya kami mampu merenungkan sabda-Mu dalam tindakan kami yang konkret di tengah masyarakat saat ini. Bantulah kami untuk berani menjadi nabi cinta kasih ditengah jaman ini. Sebab Engkaulah Tuhan kami, untuk selama-lamanya. Amin.

 

3546 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *