Radio Suara Wajar 96.8 FM

BANDAR LAMPUNG, RADIO SUARA WAJAR — Provinsi Lampung surplus untuk komoditas pangan pokok strategis, hal ini dikatakan Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham dalam sambutannya pada acara Apresiasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2015, pagi ini (30/09) di Ruang Abung Balai Keratun Komplek Kantor Gubernur Lampung.

Lebih rinci dikatakan oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Provinsi Lampung surplus untuk komoditas pangan pokok strategis antara lain beras sebesar 780.725 ton, jagung sebesar 1.557.589 ton, kacang tanah 274 ton, ubi kayu 8.122.537 ton, ubi jalar 19.889 ton, ikan 367.435 ton dan gula sebesar 628.267 ton, dimana ini melebihi dari angka ramalan II Tahun 2014. Dengan kondisi tersebut, ketersediaan pangan di Provinsi Lampung Tahun 2015 ini menunjukkan kondisi yang aman.

Ditambahkan oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, bahwa dalam upaya membangun ketersediaan pangan masyarakat dipandang perlu menggalakkan penganekaragaman pangan yang berorientasi pada sumber daya lokal, serta dengan mendorong berkembangnya industri pangan berskala kecil, menengah dan besar di pedesaan maupun diperkotaan.

Adeham juga meminta kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus bekerja keras dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi penduduk Provinsi Lampung. Untuk itu, penting dilakukan penyusunan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan yang dapat dijadikan alat untuk mendeteksi kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah, terlebih khusus lagi di Provinsi Lampung ini, ujar Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham menutup sambutannya.

Acara Apresiasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Tahun 2015 pagi tadi dihadiri oleh Kepala Bidang Ketersediaan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nasfirman Yul NZ, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Kusnardi, Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Perwakilan dari Badan Ketahanan Pangan kabupaten/kota se Provinsi Lampung serta para stakeholder lainnya.***

Reporter : Robert