Renungan Harian Kamis, 27 Agustus 2015
Kamis, 27 Agustus 2015
Peringatan S. Monika
Injil: Luk 7:11-17
Segera setelah itu Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata, “Hai anak muda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Orang itu pun bangun dan duduk serta mulai berkata-kata, lalu Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya.” Lalu tersebarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
RENUNGAN:
“Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan” (Luk 7:13).
Anak laki-laki tunggal dari seorang janda di Nain mati dalam usia muda. Kehidupan menjadi sangat berat dan keras bagi seorang janda yang berumur separuh baya itu. Yesus cepat sekali menyadari tragedi situasinya. Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Dia berkata kepada janda itu untuk tidak menangis. Lalu Yesus memberikan kehidupan kepada orang muda tersebut, anak satu-satunya dari sang janda.
Apa sebenarnya pesan dari Injil hari ini? Tentunya berkaitan dengan bela rasa dan penuh-pengertian Yesus terhadap seorang pribadi manusia yang sangat membutuhkan pertolongan, walaupun tidak diungkapkan dengan kata-kata. Dengan demikian, bagi sang janda, realitas dari kasih Allah adalah nyata dan bukan hanya teori.
Seperti sang janda dari Nain itu, Santa Monika yang kita peringati pada hari ini, sungguh mengalami kasih Allah itu secara riil. Yesus berkata kepada janda itu untuk tidak menangis. Lalu Yesus memberikan kehidupan kepada orang muda tersebut, anak satu-satunya dari sang janda. Dalam keheningan doa-doa penuh air mata dari Monika yang memohon agar jiwa Augustinus diselamatkan, kiranya Tuhan Yesus pun berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Hati Tuhan pun tergerak oleh belas kasihan. Rahmat-Nya bekerja, dan kita pun mempunyai salah seorang kudus besar tokoh Gereja yang dihormati juga oleh saudari-saudara kita Kristiani yang Protestan.
DOA:
“Ya Bapa surgawi, Allah Yang Mahapengasih, kuduslah nama-Mu. Engkau adalah Penghibur orang yang berdukacita. Dengan penuh belaskasihan Engkau sudah menerima ungkapan kasih dan air mata Santa Monika demi bertobat puteranya, Santo Augustinus dari Hippo. Perkenankanlah kami menangisi segala dosa kami dan mohon kasih sayang rahmat pengampunan-Mu. Amin.”