Presiden RI: OMK Sebagai Duta Kebangsaan
Sekjen KWI, Mgr. Anton OSC berbicara kepada awak media usai bertemu presiden terkati AYD 2017 di Istana Negara. (Photo: Fabian Januarius Kuwado. kompas.com)
RADIO SUARA WAJAR – Terkait perkembangan acara AYD 2017 (pertemuan orang muda Katolik se-Asia) di Yogyakarta, sekretaris jenderal Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017) siang.
Mgr. Anton menjelaskan, pihaknya melaporkan bahwa acara itu sudah berjalan dengan baik. Acara ini juga menunjukkan citra baik Indonesia di kawasan Asia terkait toleransi dan menjaga kemajemukan.
Di dalam acara itu, sebanyak 2.900 orang muda Katolik se-Asia live in beberapa waktu di Indonesia. Mereka tinggal di keluarga-keluarga Indonesia, bahkan yang berbeda agama, salah satunya di pondok pesantren.
“Reaksi Presiden senang sekali. Karena mereka juga dapat menikmati keberagaman Indonesia itu secara langsung. Bukan hanya mendengar berita saja. Karena memang kadang mereka mendengar berita miring tentang Indonesia,” ujarnya usai pertemuan.
“Mereka mengetahui Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam ternyata wah, sungguh luar biasa. Saya sempat bertemu mereka dan mengatakan, rahasianya karena negara kita ini berdasarkan Pancasila,” lanjut dia.
Selain menceritakan kegiatan menginap pemuda Katolik se-Asia di Indonesia, para pengurus KWI juga menyampaikan harapan supaya Presiden Jokowi hadir dalam penutupan “The 7th Asian Youth Day” di Yogyakarta.
Tidak hanya dihadiri 2.900 pemuda Katolik se-Asia, akan hadir juga 5.000 pemuda Katolik di Indonesia dalam acara penutupan tersebut. Acara penutupan itu pun akan dikawal ketat oleh anak muda pemeluk agama lain.
Dalam akhir pertemuan, Mgr. Anton menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada KWI yang sudah menampilkan bagaimana Indonesia yang sesungguhnya kepada dunia. Jokowi berharap muda-mudi Katolik juga ikut berpartisipasi menjadi duta kebangsaan. (kompas.com-mr.jo)
