BMKG; Gelombang 6 Meter Intai Lampung

gelombang-tinggiRADIO SUARA WAJAR – Masyarakat diminta waspada pada ancaman gelombang tinggi di perairan Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya peningkatan gelomba tinggi kembali selama dua hari ke depan. Ketinggian gelombang mencapai 6 meter.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S. Swarinoto menuturkan, gelombang tinggi diramalkan terjadi setelah melihat kondisi cuaca saat ini. Menurutnya, kondisi cuaca tengah menunjukkan adanya indikasi peningkatan kecepatan angin timuran di sebagian besar wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru dan Perairan Selatan Jawa. Selain itu, didukung pula dengan keberadaan Pusat Tekanan Rendah di Laut Andaman dan di Samudera Hindia barat daya Lampung.

”Sehingga, semakin memicu tingginya gelombang laut sekitar Samudera Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa,” tutur Yunus di Jakarta, Kamis (16/6).

Dia mengatakan, potensi gelombang tinggi aka terpecah menjadi tiga kategori. Pertama, Moderate Sea dengan ketinggian gelombang 1.25 – 2.5 meter. Gelombang ini diperkirakan terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan Kep. Mentawai – Padang, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Kai dan Aru, Laut Arafuru serta Laut Timor.

Kedua, gelombang tinggi mencapai 2.5 – 4.0 m atau Rough Sea. Ada beberapa lokasi yang diperkirakan mengalami tinggi gelombang yang cukup tinggi ini. Yakni, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan Kepulauan Nias, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan Perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dipaparkan oleh Yunus, gelombang tinggi yang mencapai 4.0 – 6.0 m (Very Rough Sea). Gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi Laut Andaman, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Kepulauan Enggano – Bengkulu, Samudera Hindia barat, Bengkulu hingga Lampung.

Dengan kondisi gelombang laut yang masih cukup tinggi tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siaga. Terlebih untuk untuk masyarakat pesisir dan masyarakat pengguna moda transportasi laut.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk mewaspadai adanya banjir rob yang berpotensi  terjadi pada 19-23 Juni 2016. Kondisi ini diprediksi bersamaan dengan adanya anomali positif tinggi muka laut di beberapa wilayah. Seperti Belawan dan Pantai utara Jawa.

 

900 Total Views 2 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *