Renungan Harian, Rabu 4 Mei 2016

Rabu Paskah VI
Injil Yohanes 16:12-15
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. 16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Renungan
Perikopa Injil Yohanes hari ini semakin meneguhkan iman kita bahwa seluruh hidup kita senantiasa dalam penyertaan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat bahwa Allah Yahwe menyertai bangsa-Nya dengan mengutus para nabi. Kemudian Allah Bapa mengutus Putera-Nya sendiri hadir di dunia yang menebus kita manusia dalam sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Penyertaan Allah tidak hanya berhenti di situ. Bapa dan Putera tidak meninggalkan kita sendiri di dunia. Roh Kudus saat ini senantiasa menyertai hidup dan perjalan kita.
Masa hidup Yesus di dunia hanya terbatas oleh tahun. Namun Yesus tidak meninggalkan murid-murid-Nya dan kita saat ini begitu saja. Ia menjanjikan Roh Kebenaran yang selalu menyertai kita. Roh itulah yang membawa dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Pertanyaannya adalah kebenaran seperti apa?
Yakni kebenaran bersama dan dalam nama Yesus, bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah yang tunggal datang ke dunia untuk membawa kita pada keselamatan kekal; yakni kebenaran bahwa Yesus dan Bapa adalah satu, Yesus Kristus datang sebagai utusan Bapa yang membawa keselamatan kekal; yakni kebenaran bahwa janji Yesus akan Roh Kebenaran akan terpenuhi yang menyertai hidup dan perjalanan umat beriman sepanjang masa.
Dalam masa ketekumenat, seorang katekumen tidak berhenti belajar ketika sudah dibaptis. Gereja masih menuntut masa mistagogi, dimana seorang baptisan baru tetap belajar dan terus belajar beriman. Mengapa demikian? Karena pengajaran iman dan belajar beriman itu tidak cukup hanya ketika pelajaran katekumen. Bahkan kita yang sudah dibaptis sekian puluh tahun lamanya juga tetap perlu untuk terus belajar beriman. Yesus sendiri mengatakan “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya”.
Apa yang kita tangkap tentang kebenaran iman belumlah seberapa. Atau dengan kata lain kebenaran iman adalah kebeneran yang tidak pernah bisa kita tangkap sepenuhnya, apalagi hanya dalam periode waktu tertentu. Kebeneran akan Allah tidak mungkin sanggup kita mengerti sepenuhnya. Kita hanya bisa mengerti sebagian kecil dari kebenaran iman itu. Namun iman yang kecil itu sudah mampu mebawa kita kepada keselamatan. Karena kecilnya kadar iman kita, Yesus mengingatkan kita supaya hidup kita senantiasa dalam kesatuan dengan Roh Kebenaran, karena Roh Kebenaran lah yang akan membawa kita kepada seluruh kebeneran, yakni Allah sendiri.
Sebagai orang beriman, yang saat ini kita butuhkan adalah sikap percaya dan berserah. Pencarian kita akan seluruh kebenaran itu justru akan membawa kita pada keraguan akan kebenaran jika kita tidak menyertai dengan sikap percaya dan kepasrahan diri yang mendalam. Gereja senantiasa mengajak umatnya untuk terus mencari, menemukan, dan membagikan kebenaran yang dari Allah. Gereja yakin bahwa iman sudah seharusnya bergerak dinamis, tidak stagnan dalam kenyaman yang semu. Paus Benediktus XVI pernah mengatakan bahwa lebih baik berdialog dengan orang agnostic, orang yang senantiasa mencari kebenaran, dari pada berdialog dengan orang beragama yang behenti mencari kebenaran.
Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita mampu berdialog dengan Roh Kebenaran yang akan membawa kita pada seluruh kebenaran. Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita mampu menerima Roh Kebenaran dalam diri kita sehingga hidup kita juga selalu dinaungi oleh Roh Kebenaran itu. Hanya rahmat Tuhan yang akan memampukan kita untuk bersatu dengan Sang Roh Kebenaran.
Doa
Ya Tuhan, kami bersyukur atas penyertaan-Mu yang senantiasa melimpah atas hidup kami. Ajarilah kami untuk menerima Roh Kebenaran dalam diri kami. Semoga kami juga berani untuk menjadi pembawa keberan yang sejati dalam hidup kami. Tuhan, kami persembahkan hidup dan pergulatan kami kedalam naungan kasih dan penyertaan-Mu. Amin.




