Pawai Obor Paskah

RADIO SUARA WAJAR –  Ratusan warga berbagai usia, mulai dari pemuda, orang tua, hingga anak sekolah Minggu di Manokwari, Papua Barat, menggelar pawai obor, Minggu (27/3/2016).

Kegiatan ini dilakukan untuk memaknai perayaan Paskah, kebangkitan Yesus Kristus.

Pawai obor memperingati hari Paskah ini dimulai sekitar pukul 03.30 waktu Indonesia timur dari halaman Gereja Efrata Wosi, Manokwari.

Dengan membawa obor, para peserta pawai melakukan long march di sejumlah jalan di dalam Kota Manokwari, yakni Jalan Lembah Hijau, Jalan Trikora Wosi dan Pertanian Wosi, hingga finis kembali di Gereja Efrata Wosi.

Sepanjang perjalanan, para peserta obor melantunkan puji-pujian yang memuliakan nama Tuhan.

Seusai melaksanakan pawai obor, anak-anak sekolah Minggu mengikuti lomba mencari telur Paskah yang disembunyikan oleh panitia di halaman gereja.

Pawai obor Paskah tersebut dilakukan oleh umat Kristiani di Kota Manokwari setiap tahunnya. Pawai ini untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang rela mati disalib untuk menebus dosa umat manusia.

Perayaan di Biak

Dari Biak dilaporkan, perayaan Paskah juga dilakukan dengan pawai obor. Ribuan jemaat Kristiani dari berbagai denominasi gereja di Kabupaten Biak Numfor, Papua, melakukan pawai fajar Paskah untuk mengenang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus, Minggu dini hari.

Seperti dilaporkan Antara, sejak pukul 03.00 WIT proses pawai fajar mulai berlangsung di setiap lingkungan jemaat Gereja Kristiani dengan membawa api obor, kayu salib serta aksesoris bernuansa Paskah

Berbaris dengan tertib dan menyanyikankan kidung-kidung rohani dipersembahkan kalangan anak-anak, remaja, persekutuan kaum bapak hingga persekutuan perempuan, bersatu melakukan pawai Paskah dengan penuh suka cita.

Seperti di jemaat GKI Maranatha, GKI Efata Wafnor, GKI Ruth, GKI Ebend Haizer, GKI Marthen Luther Mandala, GKI Elohim Snerbo, Gereja Pentakosta Indonesia, Gereja GKI Imanuel Agung Mokmer serta beberapa jemaat gereja lainnya.

Selama kegiatan pawai fajar Paskah di ruas jalan kota Biak sekitarnya mendapat pengamanan khusus satuan lalu lintas Polres Biak. Kegiatan bernuansa keagamaan bagi umat Kristiani Biak ini berjalan lancar.

Majelis jemaat gereja GKI Penatua Menase Simbiak menjelaskan bahwa pawai fajar Paskah menjadi kegiatan religius keimanan umat Kristaini untuk mengenang waktu kebangkitan kematian Yesus Kristus sebagai juru selamat dunia.

Dari pelaksanaan pawai fajar Paskah, menurut Menase, diharapkan akan memberikan pencerahan keimanan bagi pengikut Yesus Kristus untuk tetap setia menjalankan ajarannya dalam kehidupan keseharian.

Selepas fawai pajar Paskah dilanjutkan ibadah pagi bersama warga jemaat sebagai rangkaian peneguhan iman bagi pengikut setia ajaran Yesus Kristus.

Hingga pukul 06.00 pagi situasi kota Biak sekitarnya selepas kegiatan pawai fajar Paskah berlangsung aman dan kondusif karena warga tetap beraktivitas normal seperti biasanya.

Fasilitas umum seperti pelabuhan laut, bandara Frans Kaisiepo, angkutan umum dan angkutan motor ojek tetap beroperasi lancar melayani kebutuhan warga. (kompas.com)

 

948 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *