Renungan Harian, Kamis, 7 Januari 2016
Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan
INJIL: Luk 4:14-22a
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Lalu tersebarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementaraa itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Kitab Suci. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya dan setelah membuka kitab itu, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Semua orang itu membenarkan dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.
RENUNGAN:
“Roh Tuhan ada pada-Ku” (Luk 4:18)
Bukankah setiap orang yang telah dibaptis ke dalam Kristus telah menerima Roh Kudus? Apakah kita merasa suka atau tidak Roh Kudus memang ada pada kita! Kalau begitu halnya, apakah yang harus kita lakukan dengan sepotong informasi penting ini? Apakah setelah kita mendengar kebenaran ini dengan rasa takjub, kemudian kita duduk-duduk saja sambil menikmati rasa nyaman karena telah “bernasib” sedemikian baik? Tentu tidak!
Yesus datang ke tengah-tengah dunia untuk melakukan inaugurasi dari Kerajaan Allah. Semua yang menderita, miskin, terbelenggu dan sakit akan terbebaskan. Namun hal itu terjadi bukan secara ajaib! Kerajaan Allah hanya bertumbuh selagi kita – para pembawa Roh-Nya – saling mengasihi seperti Dia mengasihi kita. Dengan demikian, Kerajaan-Nya akan maju, baik dalam hidup kita maupun di dalam dunia.
Jangan kecil hati, selagi kita belajar bagaimana menyerahkan diri kepada Roh Kudus, kita akan mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang disebabkan oleh kodrat manusiawi kita yang cenderung untuk berdosa. Dengan berjalannya waktu, Allah mampu menggunakan kita untuk mewujudkan hal-hal yang lebih besar dan lebih besar lagi. Selagi kita memohon kepada Roh Kudus untuk menolong kita dan melangkah ke luar dalam iman, maka kita akan melihat berkat-berkat besar. Dan jangan salah, kita pun dapat mengalami sesuatu yang menyenangkan hati!
DOA:
“Ya Tuhan Yesus, aku merasa sangat gembira karena Engkau memanggil diriku untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan Kerajaan Allah. Engkau memimpin diriku untuk mengasihi orang-orang yang kujumpai. Aku berterima kasih penuh syukur kepada-Mu karena Engkau memilih diriku untuk melayani Engkau. Amin.”