Mulai 5 Maret, Tanggamus Laksanakan Sehari tanpa Nasi
Mulai 5 Maret, Tanggamus Laksanakan Sehari tanpa Nasi
KOTAAGUNG, lampost.co — Menindaklanjuti program pemerintah pusat dalam menunjang swasembada pangan, mulai 5 Maret, Pemkab Tanggamus melaksanakan program sehari tanpa nasi atau one day no rice (ODNR). Untuk sementara kegiatan baru diberlakukan di lingkungan kompleks perkantoran Pemkab Tanggamus.
Menurut Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Tanggamus Yetrisman, kini pihaknya sudah menyebarkan surat edaran (SE) nomor 521/3.62/02/2015 yang ditandatangani Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan ke setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan kantin-kantin di lingkungan kompleks perkantoran Pemkab Tanggamus.
“Untuk sementara baru diberlakukan di lingkungan sini saja, khususnya bagi pegawai dan pemilik kantin. Hari yang ditentukan untuk tidak ada beras tersebut, yakni setiap Kamis. Jadi menu utama di kantin-kantin harus yang lain jangan menyuguhkan nasi,” katanya, Senin (2/3).
Meski sudah ada SE tentang tidak makan nasi setiap Kamis, pemerintah tidak akan memberikan sanksi terhadap kantin yang ingin berjualan nasi pada hari tersebut atau pegawai yang makan nasi. Hal itu karena SE tersebut hanya bersifat imbauan dan mengajak tapi tidak ada keharusan atau memaksakan kehendak kepada seseorang. “Cuma mengajak untuk menyukseskan program ketahanan pangan, maksudnya agar masyarakat Tanggamus ini terbiasa mengonsumsi panganan beraneka ragam. Sekaligus menurunkan konsumsi pangan berkarbohidrat tinggi yang bersumber dari beras. Kalau untuk pegawai yang tidak mau ikut imbauan juga tidak apa, tapi apa tidak malu kalau nanti ditegur, kan aturan ini yang buat pemerintah,” kata dia.
Sementara Mami, salah satu pengelola kantin di lingkungan kompleks Pemkab, mengaku tidak keberatan dengan diberlakukannya program sehari tanpa beras oleh pemerintah. Meski ada aturan itu, kata dia, pemilik kantin juga tidak akan khawatir bakal kehilangan pelanggan karena bisa menyediakan menu makanan yang lain selain berbahan dasar beras. “Saya tidak takut pelanggan akan lari karena rasanya tidak mungkin, saya yakin pembeli pasti mengerti. Kalau memang harus pakai nasi, ya tetap kami sediakan,” kata dia.