Perarakan Salib AYD 2017 di Kevikepan Kedu
RADIO SUARA WAJAR – Penutupan Kirab Salib AYD di Kevikepan Kedu dirayakan dalam Perayaan Ekaristi meriah di Kapel Seminari Petrus Canisius Mertoyudan, Minggu 13 Desember 2015. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh selebran utama, Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Keuskupan Ketapang yang juga Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) KWI. Selebran lainnya adalah Mgr. John Philip Saklil, Uskup Keuskupan Timika yang juga Ketua Komisi PSE KWI, Rm. Antonius Haryanto Pr (Sekretaris Eksekutif Komkep KWI), Rm. Heribertus Budi Purwantoro Pr (Ketua Komkep Keuskupan Agung Semarang), serta Rm. T.B. Gandhi Hartono, SJ (Rektor Seminari Mertoyudan).
Sebelum misa dimulai, dilakukan perarakan Salib AYD dari gerbang seminari menuju kapel. Salib AYD dikawal oleh dua satria pewayangan. Mendekati pintu kapel yang tertutup, perarakan OMK yang membawa Salib AYD dicegat oleh sejumlah raksasa jahat. Kedua satria pun berperang melawan para raksasa.
Mgr. Pius Riana Prapdi dalam khotbahnya menguraikan makna salib AYD yang terbuat dari bambu. “Ini tafsiran bebas, bukan dari Kitab Suci,” ujarnya disambut tawa umat. “Bambu adalah tanaman yang mudah ditemukan di Asia. Bahkan ada keyakinan, bahwa sawah yang lokasinya dekat rumpun bambu, bulir padinya akan lebih bernas. Salib AYD yang menjumpai OMK, adalah tanda kehadiran Kristus di tengah OMK.”
Sebagai bagian dari acara AYD 2017, Salib AYD dikirab menyusuri paroki, stasi dan kapel di wilayah KAS untuk menjumpai para OMK di sana.
Salib AYD pertama kali tiba di Kevikepan Kedu di Sumber (31 Oktober 2015). Selanjutnya salib bergerak ke Banyutemumpang, Gantang, Wonokerso, Muntilan, Salam, Ngawen, Ignatius-Magelang, Tegalsari, Borobudur, Deyangan, Panca Arga, Maria Fatima-Magelang, Secang, Temanggung, Parakan, dan Mertoyudan. Di setiap tempat Salib AYD singgah, OMK menyambut dengan gembira. Setelah menyusuri Kevikepan Kedu, Salib AYD akan menyusuri Kevikepan Semarang.
Salib itu sederhana saja. Keseluruhannya terbuat dari bambu, baik tiang maupun corpus Christi-nya. Kendati tampak ringan dan sederhana, salib inilah yang telah berziarah bersama OMK Asia melalui perhelatan Asian Youth Day, sejak pertama kali di Thailand pada tahun 1999 hingga sekarang. Salib tersebut dibuat di India pada 1984, dan salib inilah yang kini ada di Indonesia, tepatnya di wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS), tuan rumah Asian Youth Day ke-7, tahun 2017.