300 Kg Daging Celeng Ilegal Diamankan di Bakauheni

13875-daging-celeng-polres-bojonegoro-gagalkan-peredaran

Ilustrasi

RADIO SUARA WAJAR – Tidak hanya modus penyelundupan narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) dari Sumatera ke Jawa yang kerap berubah-ubah untuk mengelabui petugas, tapi pengiriman daging celeng tanpa kelangkapan dokumen pun bervariasi.
Seperti yang diamankan petugas Pos Balai Karantina Pertanian dari bagasi bus di areal parkir dermaga II Pelabuhan Bakauheni, Minggu (29/11/2015), sekitar pukul 23.30.
Sebanyak 300 kilogram daging celeng ilegal asal Ogan Komering Ulu, Sumsel yang hendak diselundupkan ke Jakarta itu digagalkan petugas karantina dari dalam bagasi bus PO Sri Lambang BG-3007-FB.

“Daging celeng tanpa dilengkapi dokumen resmi itu diselipkan di antara paket madu lebah seberat 1.030 kilogram (kg) yang dilengkapi surat menyurat dari karantina daerah asal dan tujuan,” kata Penanggungjawab Balai Karantina Pertanian (BKP) Wilayah Kerja (wilker) Bakauheni Azhar kepada Lampung Post, Senin (30/11/2015).

Menurut dokter hewan itu, modus pengiriman daging celeng asal OKU ini terbilang modus baru, lantaran diselipkan di antara muatan karantina yang dilengkapi dokumen resmi.

“Selain itu meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas kendaraan yang melintasi pelabuhan Bakauheni, kami juga meningkatkan kerjasama dengan kepolisian, yang selama ini mempunyai andil besar dalam mengungkap kasus penyelundupan daging celeng ilegal ini,” ujar Azhar.

Menurut dia, setiap hasil karantina pertanian yang akan dikeluarkan dari wilayah ke wilayah lain waji dilengkapi sertifikat kesehatan bagi hewan, bahan asal hewan, dan hasil bahan asal hewan.

“Jika melanggar undang-undang tersebut pelaku bisa kena denda Rp200 juta, dan hukuman penjara maksimal 2 tahun,” ungkapnya.

Sementara itu, sopir bus Sri Lambang jurusan Palembang, Sumsel-Jakarta Dani Irawan (37) mengaku mendapat upah Rp400 ribu.

“Barang paketan yang tidak saya ketahui apa isinya ini, saya bawa dari Pol bus di OKU dan dititipkan ke pul bus di Jakarta Selatan,” kata warga Kelurahan Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumantera Selatan.

 

997 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *