Pringsewu Berkontribus Sumbang Produksi Padi Nasional 5,2 Persen
PRINGSEWU, RADIO SUARA WAJAR — Pemerintah meyakini Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Pringsewu dapat mencapai sasaran produksi yang ditetapkan pada tahun 2015. Terbukti, berdasarkan ARAM I 2015 produksi padi Provinsi Lampung sebesar 3,56 ton GKG. Jumlah ini meningkat sebesar 16,30 persen dari 3,2 juta ton GKG berdasarkan ATAP 2014. Sehingga kontribusi terhadap produksi padi nasional sebesar 5,2 persen.
“Ini menunjukan pentingnya peran Provinsi Lampung. Melihat besarnya potensi dan tekad kuat dari seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan petani saya yakin dapat mensukseskan pencapaian swasembada padi berkelanjutan,” kata Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Ir.Tri Agustin Satriani.
Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Sumarju Saeni, Gubernur Lampung dalam kesempatan tersebut diwakili Sekda Provinsi Lampung Arinal Djunaidi. Acara juga dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi Sadad, Wakil Bupati Handitya Narapati SZP, Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Ilyasa dan lainnya.
Lebih lanjut disampaikan, salah satu dari 7 strategi utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan pangan (P3KP) adalah pengamanan produksi dari susut hasil (losses) melalui penanganan pascapanen.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, perbaikan teknologi pascapanen diperlukan untuk memperkecil susut hasil panen. Bukan hanya untuk meningkatkan produksi, nilai tambah dan pendapatan usaha petani. Tetapi juga untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Berbagai inovasi teknologi dalam bidang alat dan mesin pun terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan pertanian serta kebutuhan untuk pemecahan masalah pertanian di lapangan.
Dalam sambutannya Sekda menghimbau petugas lapangan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dibidang pertanian. Kontak Tani Nelayan Andalan juga diharapkan menjadi contoh dalam melakukan penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi terutama terkait panen dan pasca panen. Kepada petani, diminta untuk melaksanakan kegiatan dengan sungguh-sunggu, sehingga memperoleh pendapatan yang lebih maksimal.
Sementara itu, Bupati Pringsewu Sujadi Sadad mengatakan, pada tahun 2015 diperkirakan seluas 10.590 hektar. Atau selisih 259 hektar dari luas tanam pada Musim Tanam Gadu. Hal ini terjadi karena pasokan air tidak mencukupi akibat gagal panen. Diperkirakan Gabah Kering Giling (GKG) yang sebanyak 58.245 ton.
“Di Kecamatan Ambarawa diperkirakn panen seluas 1.603 hektar dengan produksi GKG 8.815 ton. Ambarawa merupakan satu-satunya kecamatan yang mengalami peningkatan panen pada musim gadu tahun ini. Tahun lalu 1.600 hektar tahun ini mencapai 1.619 hektar,” jelas Bupati.
Kendala utama, jelas Bupati adalah keterbatasan air irigasi dan permasalahan kerusakan saluran primer. Saat ini terdapat 2 sumber air atau bendungan yang semuanya berada di luar Pringsewu. Yaitu di Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran.
“Hal ini sudah disampaikan kepada Dinas Pengairan dan Permukiman Provinsi Lampung serta Balai Besar Wilayah Mesuji Sekampung,” tambah Bupati.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Lana Rekyanti mengatakan, dalam kegiatan tersebut diserahkan Pemerintah memberikan bantuan. Yaitu Combine Harvester Kecil 168 unit, Vertical Dryer Padi 7 unit, Flat Bed Dryer 3 unit, Corn Sheller 130 unit, Vertical Dryer Jagung 16 unit dan Power Thresher Multiguna 40 unit.
“Peserta juga diberikan pembekalan materi oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dan Balai Pengkajian Teknolodi Pertanian Lampung,” tambah Kadis.***
Reporter : Robert