Dalam Misa di Vatikan, Paus Fransiskus prihatin dengan nasib warga Rohingya

0521a

Paus Fransiskus

Dalam Misa di Vatikan, Paus Fransiskus prihatin dengan nasib warga Rohingya

Dalam homilinya pada Selasa di Wisma Santa Martha, Paus Fransiskus berbicara tentang nasib “para warga miskin Rohingya dari Myanmar”, yang melarikan diri akibat penganiayaan di tanah air mereka dan kini sebagian masih terombang-ambing di tengah lautan. Orang-orang ini, kata Bapa Suci, telah “berada di laut selama berbulan-bulan. Mereka terdampar di sebuah pantai di mana orang memberi mereka air dan makanan serta meminta mereka untuk kembali.”

Warga Rohingya adalah kelompok etnis  Bangladesh,  sebagian besar telah tinggal di  Negara Bagian Rakhine, Myanmar bagian barat beberapa generasi. Sejak konflik mulai pecah tahun 2012 di antara komunitas Buddhis negara itu dan minoritas Muslim Rohingya, lebih dari 100.000 warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar melalui laut, demikian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Untuk menghindari konflik berlanjut dengan warga setempat, banyak dari warga Rohingya – yang tidak diakui oleh pemerintah sebagai kelompok etnis yang sah atau sebagai warga Negara Myanmar, mereka telah membuat perjalanan berbahaya di laut dengan harapan bisa selamat dari penganiayaan.

Saat ini sejumlah warga Rohingya – sekitar ribuan orang masih berada di tengah laut  dengan berkurangnya pasokan makanan sementara negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia menolak untuk menerima mereka.

Paus Fransiskus membandingkan etnis Rohingya dengan para korban yang melarikan diri dari tanah air mereka untuk menghindari penganiayaan akibat serangan Islamic State of Iraq and Syriah (ISIS). “Kami berpikir tentang warga Rohingya Myanmar yang miskin. Ketika mereka meninggalkan tanah air mereka untuk menghindari penganiayaan, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka,” katanya.

Hampir 3.000 migran Rohingya telah berenang ke pantai atau diselamatkan oleh Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam beberapa hari terakhir, sementara ribuan lainnya diyakini masih berada di laut menyusul tindakan keras Thailand. (ucanews.com)

991 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *