Renungan Harian, Kamis, 08 Maret 2018

Yesus Kristus. Credits : https://www.facebook.com/thomas.suratno.7

Yesus Kristus. Credits : https://www.facebook.com/thomas.suratno.7

Pekan III Prapaskah

INJIL: Luk 11: 14-23

Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: ”Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: ”Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”

RENUNGAN:

Yesus mengatakan semua orang yang tidak bersama Dia berarti melawan Dia. Yesus sebenarnya ingin mengatakan bahwa banyak kejahatan di dunia ini justru karena terpisah dari Tuhan. Karena ketika manusia jauh dari Tuhan, maka kekuatan jahatlah yang akan menguasainya. Maka dari itu manusia diundang untuk datang bersatu dengan Tuhan. Ini semua menyadarkan kita semua bahwa kekuatan hanya akan diperoleh jika manusia membuka hati bagi rahmat Allah.

Ada banyak tawaran dalam kehidupan kita sekarang ini. Perhatikan yang kita lakukan setiap hari. Bukankah kita lebih sering melakukan hal-hal yang menyenangkan kita dan berusaha memperolehnya dengan cara-cara yang kurang baik. Sebagai murid Kristus hendaknya kita berusaha untuk senantiasa bersama-Nya (bersatu dan melakukan kehendak-Nya), bukan sebaliknya, berlaku sesuka hati kita dan tidak mewujudkan nilai-nilai kristiani.

Injil hari ini mengisahkan, bagaimana orang-orang tidak beriman menolak ajaran Yesus Kristus. Orang yang tidak beriman ini berpandangan bahwa apa pun yang dilakukan Yesus, semua buruk, karya setan (Beelzebul). Padahal mereka sesungguhnya hanya iri dan tidak senang apabila Yesus nampak hebat dan berkuasa. Mereka menyebarkan gosip kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Sebenarnya merekalah yang hatinya dipenuhi iri dan dengki. Namun meskipun demikian, Yesus tidak marah, tidak menyerang dan membenci orang-orang yang menolak ajaran-Nya. Ia dengan lembut menyapa dan berdialog dengan mereka. Suatu bukti nyata bahwa Yesus seperti BapaNya sejak menciptakan kita memberi kebebasan atau pilihan bebas pada setiap orang.

Ketika kita berbuat kebaikan atau kebenaran, akan selalu ada orang yang tidak suka pada kita. Si jahat tidak pernah senang bila kita mendoakan musuh kita. Si jahat tidak pernah senang ketika kita menyenangkan hati Tuhan. Tetapi tetaplah berbuat kasih. Karena sama seperti Yesus, ia bertindak bukan untuk mendapatkan simpati orang banyak, tetapi Ia melakukannya karena kasih-Nya kepada orang yang menderita dan demi keselamatan jiwa-jiwa mereka. Tantangan akan selalu ada ketika kita berbuat kasih.

Pada masa prapaska ini Tuhan tetap lembut, sabar, setia menanti kita dengan pilihan hidup kita masing-masing. Mari kita senantiasa berusaha berbuat kebajikan terhadap sesama, tekun dalam hidup doa, lebih bersemangat kembali, bangkit dari kemalasan, dan sebagainya. Dengan demikian, kita menjadi bersahaja di hadapan hadirat-Nya. Allah Bapa yang baik hati, masih tetap memberikan waktu kepada kita untuk meraih kebahagiaan sejati dari diri-Nya melalui Yesus Kristus Putera-Nya. Memilih jalan Tuhan, itulah pilihan tepat maka kita akan selamat, aman sampai kepada Bapa-Nya.

DOA:

“Ya Tuhan, bebaskanlah aku dari yang jahat, berilah aku rahmat-Mu agar aku selalu melakukan kehendak-Mu, dan jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.”***

Oleh : RP Thomas Suratno, SCJ

972 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *