Pasar Ramadan Di depan Gereja Kupang

160620183532_kupang_640x360_bbcindonesia_nocreditRADIO SUARA WAJAR – Di depan Gereja Katedral Kristus Raja di Kupang tampak ramai dengan pedagang yang menjual berbagai makanan di ‘Pasar Ramadan’ yang berlangsung setiap tahun. Pasar Ramadan di trotoar gereja ini, dianggap sebagai cerminan dari kerukunan umat antar agama di ibukota Nusa Tenggara Timur.

Sore itu, puluhan pedagang berjejer dari trotoar gereja sampai kantor Bank Mandiri sibuk melayani pembeli. Salah seorang pedagang Abdul Gafur yang sudah berjualan sekitar delapan tahun, mengaku pasar Ramadan ini juga mendapatkan persetujuan pihak gereja dan walikota Kupang.

“Awalnya sempat ada sedikit masalah terutama pada hari Minggu, karena ini tempat parkir jemaat gereja, tetapi kemudian karena kita sudah ada ijin wali kota Kupang, pihak gereja pun tidak masalah,” jelas Abdul Gafur.

Sementara itu pedagang lainnya Anet Rery mengatakan salah satu bentuk toleransi di Kupang ini, selama Ramadan jemaat gereja memarkir motor disudut jalan yang lain.

“Alhamdulillah aman, biasanya mereka parkir di sini, tetapi selama Ramadan mereka di sana, masalah toleransi di Kupang tidak ada masalah, terlalu bagus (kerukunannya),“ jelas perempuan asal Kampung Bonipoi ini.

Sementara itu, seperti dilansir bbc.com, Selasa (21/6), pengurus Gereja Katedral Kristus Raja, Frater Marcel dariGereja Katedral Kristus Raja mengatakan komunikasi dengan pedagang berlangsung baik, dan tidak menganggu aktivitas gereja.

“Mereka itu ijin ke gereja, dan Romo bilang tak ada masalah, kebaktian terus berjalan, bahkan kita ada misa sejak setengah lima sampai jam enam -malah jemaat kami juga ikut belanja makanan di pasar Ramadan, ketika pulang gereja,” jelas Marcel.

Dia mengatakan toleransi antar umat beragama di Kupang sangat baik dan saling membantu.

“Mereka sering jualan di sini, kami beli, makan bersama dan sudah bertahun-tahun itu berlangsung,” jelas Frater Marcel.

Para pedagang yang berjualan di pasar Ramadan di trotoar gereja ini berasal dari kampung yang dihuni mayoritas Muslim di Kupang, seperti Solor, Airmata, dan Bonipoi. Muslim merupakan minoritas di Nusa Tenggara Timur dan sebagian masih keturunan pendatang dari kepulauan Solor dan Arab.

 

698 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *