Peta Serangan ISIS Berbentuk Salib, Vatikan Target Terakhir

peta-serangan-isis-berbentuk-salib-vatikan-target-terakhir-BfZCdnmlFB

Peta serangan ISIS menyerupai salib.

RADIO SUARA WAJAR – Pakar dari Institut Studi Perang (ISW) baru-baru ini mengungkap peta serangan kelompok teroris ISIS yang secara mengejutkan ternyata membentuk Salib.

Garis pemetaan ditarik dari titik-titik lokasi serangan ISIS di Eropa, baik yang sudah terealisasi maupun yang kemungkinan akan menjadi target penyerangan selanjutnya. Dengan target akhir Paus Fransiskus di Vatikan, Roma menurut video terbaru yang dirilis ISIS, berjudul “Armageddon Battle with The West”.

“Penemuan berdasarkan hasil analisis peta serangan ini menunjukkan kemungkinan ISIS tengah membangkitkan kembali perang anti-Kristus atau mereka mencoba meniru perang suci,” demikian keterangan resmi ISW, sebagaimana yang diwartakan Sunday Express, Senin (21/12/2015).

Berdasarkan analisis pakar dan video pertarungan akhir zaman melawan negara Barat yang diunggah ISIS ke dunia maya, diyakini kelompok teroris itu sebagai perwujudan Iblis yang diwahyukan Alkitab dan Alquran.

The ISIS attack map

Ketika ditanyai tanggapannya sebagai target terakhir ISIS, Paus Fransiskus mengaku tidak takut akan ancaman tersebut.

“Paus bahkan menolak ketika mobilnya hendak diganti demi keselamatannya selama menyampaikan injil pada peraayaan Natal tahun ini. Ya, dia tidak takut. Dia menyadari bahayanya, tapi dia tidak ingin kehilangan kontak dengan orang-orang,” kata juru bicara Paus.

Pope Francis

Dalam video tersebut, ISIS juga menampilkan gambar pengibaran bendera ISIS di Basilika Kepausan Santo Petrus, Vatikan dengan maksud menyebarkan teror dan meningkatkan kekhawatiran perang suci di Roma. Sementara itu, Profesor Richard Landes dari Universitas Boston, yang telah mempelajari ISIS sebagai kultus apokaliptik berkomentar soal kemungkinan ISIS menyerang Roma.

“Mereka tahu bahwa Roma memiliki kekuatan simbolik. Sesungguhnya mereka masih hidup di Abad Pertengahan, ketika Roma memiliki kekuatan besar secara simbolis. Bagian dari keberhasilan ISIS sejauh ini, berasal dari ketidakmampuan kita untuk memahami apa yang sebenarnya sedang kita hadapi,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengatakan, dirinya tidak percaya ISIS sedang merencanakan sebuah pola serangan berbentuk salib. Akan tetapi, ia setuju jika dikatakan mereka tengah merencanakan sebuah pertempuran simbolik di Eropa. Menurutnya, kelompok ekstremis asal Irak dan Suriah itu hanya ingin mengganggu masyarakat Eropa dan negara Barat.

“Mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di Eropa, karena sebagian besar negara di Eropa benar-benar tidak siap untuk berkonfrontasi (dengan serangan ideologi ISIS),” terang Landes.

 

1786 Total Views 1 Views Today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *